BERITA
Polisi Kejar Kelompok Egianus Kagoya Terkait Penyerang Brimob di Nduga
""Ultimatum yang cukup keras terhadap kelompok bersenjata ini, bahwa harus segera melepaskan atau menaruh senjata dan akan dikejar hidup atau mati," "
Kevin Candra
KBR, Jakarta- Kepolisian Negara Republik Indonesia akan lakukan pengejaran kepada kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kagoya. Juru bicara Mabes Polri Asep Adi Saputra mengatakan, pengejaran tersebut terkait penembakan anggota Brimob oleh KKB di wilayah Nduga, Papua.
"Saat ini tim dari polda Papua di-backup Mabes Polri terus melakukan pengejaran terhadap kelompok Egianus Kagoya yang diduga keras pelaku penembakan. Rekan rekan Kapolda Papua sudah memberikan ultimatum yang cukup keras terhadap kelompok bersenjata ini, bahwa harus segera melepaskan atau menaruh senjata dan akan dikejar hidup atau mati," ujar Juru bicara Mabes Polri Asep Adi Saputra di kantornya, Senin (13/01/2020).
Adi menuturkan, saat ini korban sedang menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit Polri Kramat Jati. Asep Juga menegaskan Polri tidak akan menambah pasukan keamanan di Papua, saat ini pasukan yang ada sudah mencukupi untuk mengamankan.
Sebelumnya, anggota Brimob Polda Maluku, Bharatu Luki Darmadi yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa mengalami luka tembak pada bagian paha. Serangan terjadi saat korban hendak membuang sampah tak jauh dari posnya di Bandara Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (11/1/2020).
Berita Terkait:
<li><a href="https://kbr.id/nusantara/08-2019/warga_papua__ada_aparat_tni_bakar_sekolah_dan_rumah/100209.html">Warga Papua: Ada Aparat TNI Bakar Sekolah dan Rumah</a></li>
<li><a href="https://kbr.id/nasional/08-2019/pemerintah_dan_aktivis_saling_bantah_soal_konflik_nduga/100220.html">Pemerintah dan Aktivis Saling Bantah Soal Konflik Nduga</a> <br>
Editor: Rony Sitanggang
- tpnpb
- OPM
- Nduga
- Egianus Kagoya
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!