BERITA

Kemenkeu akan Kaji Proposal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Proposal proyek itu akan diuji dengan sangat ketat. "

Rio Tuasikal

Kemenkeu akan Kaji Proposal Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Presiden Jokowi memberikan arahan saat meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung (sumber: Setkab/Jay)

KBR, Jakarta- Kementerian Keuangan menyatakan proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) mungkin dijamin pemerintah. Hal ini dinyatakan setelah pemerintah menetapkan proyek itu jadi proyek strategis nasional, sehingga bisa dijamin pemerintah. Pemberian jaminan itu diputuskan Menteri Keuangan.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menyatakan   akan melaksanakan amanat Perpres tersebut. Namun, proposal proyek itu akan diuji dengan sangat ketat.  

"Kalau memang amanatnya seperti itu, ini pasti dimungkinkan," ungkap Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani,  kepada KBR, Jumat (29/1/2016).

"Tapi nanti, pada waktunya, akan berjalan sesuai ketentuan. Biasanya Kementerian Keuangan akan me-review proposalnya secara lengkap," jelasnya.  

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, menambahkan Kementerian Keuangan bisa saja mengundang sejumlah kementerian ketika menguji proposal itu. Kata dia, proses pengujian bisa dibawa ke tingkat Menteri Koordinator Ekonomi atau bahkan mengundang ahli jika diperlukan. 

Presiden Joko Widodo pada  8 Januari 2016 meneken Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Dalam Perpres proyek tersebut diberi nama "High Speed Train (HST) Jakarta-Bandung". Jika proyek ini dijamin, pemerintah harus membeli keseluruhan proyek seandainya proyek ini gagal atau merugi. 


Editor: Rony Sitanggang

  • KCIC
  • Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
  • Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani
  • jaminan KCIC

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!