NASIONAL

Cegah Virus West Nile, Pemerintah Masih Tunggu Penelitian Unair

"KBR68H,Jakarta - Kementerian Kesehatan mengaku belum menentukan langkah antisipasi penyebaran virus West Nile di Indonesia. Padahal, sebelumnya 2 warga Surabaya telah terserang virus tersebut yang melalui gigitan nyamuk."

Sasmito

Cegah Virus West Nile, Pemerintah Masih Tunggu Penelitian Unair
virus west nile, pemerintah, penelitian, unair

KBR68H,Jakarta - Kementerian Kesehatan mengaku belum menentukan langkah antisipasi penyebaran virus West Nile di Indonesia. Padahal, sebelumnya 2 warga Surabaya telah terserang virus tersebut  yang melalui gigitan nyamuk.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama mengatakan, masih menunggu hasil penelitian yang akurat dari tim Universitas Airlangga untuk dijadikan dasar kebijakan.

“Kita mendapat informasi, sekarang informasi itu sedang dikerjakan bersama-sama Unair untuk mendapatkan data yang akurat. Jadi kita sudah bertemu juga dengan tim unair. Jadi langkah ke depan akan menunggu hasil dari tim Unair,” ujar Tjandra dalam program sarapan pagi KBR68H, Kamis (9/1/2014).

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menambahkan, Kemenkes mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan sebelum ada upaya dari pemerintah. Sebelumnya, Indonesia menjadi negara Asia pertama yang terserang virus West Nile.

Virus ini pertama sekali ditemukan di Uganda, Afrika. Orang yang terkena virus ini umumnya ditandai dengan gejala ringan seperti demam, menggigil dan sulit tidur. Pada beberapa kasus orang tua lanjut usia, virus akan berkembang menjadi meningitis atau infeksi pada lapisan otak dan urat saraf tulang belakang.

Editor: Doddy Rosadi


  • virus west nile
  • pemerintah
  • penelitian
  • unair

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!