KABAR BISNIS

[Advertorial] She Creates Change Green Camp: Dari Perempuan untuk Bumi

"Misi dari program ini adalah membantu mereka mengenali dan menggali potensi yang ada dalam diri mereka, serta memperkuat kampanye-kampanye mereka dari sisi keterampilan"

Eka Lestari

[Advertorial] She Creates Change Green Camp: Dari Perempuan untuk Bumi

Change.org Indonesia untuk pertama kalinya mempertemukan dua puluh satu perempuan dari seluruh Indonesia dalam program She Create Change (SCC): Green Camp selama lima hari, 24-28 Oktober 2019 di Saung Nini, Cianjur, Jawa Barat. Program ini adalah sebuah pelatihan bertemakan lingkungan hidup yang mempertemukan perempuan-perempuan penggerak perubahan dari berbagai pelosok Indonesia untuk bekerja sama, menginspirasi dan mendukung satu sama lain dalam kampanye-kampanye lingkungan hidup dan perlindungan alam. 

Awalnya ada sekitar 1200 pelamar untuk mengikuti program She Create Change (SCC): Green Camp ini, kemudian disaring menjadi hanya 21 peserta perempuan dari seluruh Indonesia.

red Bunda Syalfitri

Syalfitri, atau biasa dipanggil Bunda Syalfitri yang berasal dari Palembang. Ia merupakan inisiator bayar sekolah dan posyandu lansia Junjung Birru dengan sampah. Bunda sangat peduli dengan lingkungan, dan ia sangat benci dengan orang yang membuang sampah sembarangan. Akibatnya Ia sering bertengkar dengan banyak orang karena masalah sampah. Lewat inisiatif yang digerakannya, ia mengajak publik untuk merubah pola pikirnya tentang sampah. Ia percaya persoalan sampah bukan hanya milik pemerintah tapi juga masyarakat. Berkat upayanya, selama dua tahun berturut-turut Bunda Syalfitri dianugerahi gelar Inspiring Women Tingkat Provinsi Sumatera Selatan di bidang lingkungan pada 2017 dan 2018.

Dalam program ini, peserta dibekali pengetahuan dan kemampuan berkampanye oleh tokoh inspiratif yang berpengalaman di bidangnya. Di antaranya, Andhyta Firselly Utami, ekonom lingkungan dari Bank Dunia; Chitra Subiyakto, pendiri brand Sejauh Mata Memandang; Dwi Ariyani,  Program Officer untuk Indonesia for the Disability Rights Fund and the Disability Rights Advocacy Fund; Tiza Mafira, Direktur Eksekutif “Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik”; dan Riry Silalahi, musisi dan co-founder Hutan Itu Indonesia. Setiap sesinya dipimpin oleh masing-masing tokoh dengan cara yang menyenangnya dan melibatkan setiap peserta Green Camp. Dalam sesi Riry Silalahi misalnya, performance dibantu Achi, Leony Aurora dan Duta Pamungkas yan membagikan pengalaman sambil bernyanyi bersama.

red

 Dari kiri, Leony Aurora, Riry Silalahi, Achi Hardjakusumah, dan Duta Pamungkas


Program ini diharapkan dapat membuat para perempuan semakin berdaya, terutama jika ingin melakukan sesuatu dan membuat perubahan. “Misi dari program ini adalah membantu mereka mengenali dan menggali potensi yang ada dalam diri mereka, serta memperkuat kampanye-kampanye mereka dari sisi keterampilan, misalnya keterampilan menggunakan teknologi,media sosial, bagaimana untuk berjejaring,bagaimana meraih supporter lebih banyak,“ jelas Desmarita Murni, selaku Partnership Director di Change.org Indonesia, sekaligus Lead Project She Creates Change. Ia menambahkan bahwa melalui program ini, Change.org ingin melihat para perempuan changemakers bekerja sama untuk mengubah narasi dalam isu-isu lingkungan agar lebih sensitif gender. karena Fakta menunjukkan bahwa perempuan seringkali menjadi korban yang paling terpinggirkan akibat terjadinya kerusakan lingkungan, sehingga keterlibatan dan solusi yang digerakkan oleh perempuan menjadi semakin dibutuhkan dan sangat penting.

Ke depannya, diharapkan mereka dapat saling terhubung, membentuk sebuah ekosistem atau komunitas perempuan penggerak perubahan yang saling mendukung untuk mengatasi tantangan diskriminasi dan melawan ketidakadilan, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam. 

  • change.org

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!