Bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu mengakibatkan kerusakan infrastruktur termasuk aliran listrik. Akibatnya, pengobatan medis bagi korban bencana jadi terkendala.
Meski demikian, pengobatan harus tetap dilakukan. Karena itu, untuk mengatasi kendala listrik, tim tenaga kesehatan dari Universitas Makassar membawa sendiri genset agar bisa melakukan pengobatan.
Tim yang berangkat adalah Orthopaedi 6 orang, dokter umum 2 orang, dokter mata 2 orang, Anestesi 2 orang, Internis 3 orang, Vorensik 4 orang, dan teknisi lainnya.
Tim yang dipimpin oleh Prof. Idrus itu berhasil merapat ke lokasi terdampak melalui jalur darat dan udara pada 31 September.
Prioritas penanggulangan kegawatdaruratan bencana saat ini dan yang perlu ditangani segera adalah evakuasi korban, penanganan medis, pemulihan jaringan listrik, penanganan pengungsi (tenda, logistik, air bersih), dan jaminan rasa aman bagi warga (cegah penjarahan).
Di samping itu, semua sektor kesehatan melakukan koordinasi untuk merapat ke Palu dan Donggala. Selain itu, tim Orthopaedi dilaporkan sudah sampai ke lokasi bencama untuk melakukan pemetaan lapangan.