INTERNASIONAL

Nurjamilah, TKI Diseterika Majikannya di Arab Saudi

"KBR68H, Jakarta - Kisah sedih yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi kembali terjadi"

Abu Pane

Nurjamilah, TKI Diseterika Majikannya di Arab Saudi
nurjamilah, tki, arab

KBR68H, Jakarta - Kisah sedih yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi kembali terjadi. Nurjamilah merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang disiksa oleh majikannya di Arab Saudi, Senin 7 April lalu. Ia diseterika majikannya ketika meminta izin untuk beristirahat karena sakit.


Pemerintah Indonesia menyatakan akan mendampingi serta memberi bantuan hukum hingga tuntas terhadap Nurjamilah.


Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan meski berstatus TKI ilegal, pihaknya tetap akan mengusahakan bantuan terhadap Nurjamilah. Saat ini Nurjamilah berada di rumah perlindungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah.


"Kami memiliki data lengkap mengenai siapa-siapa saja mereka yang bermasalah yang bekerja di negara tempat mereka bekerja. Satgas TKI yang dibentuk pemerintah terus memantau dan memberikan pendampingan hukum. Hal ini dilakukan agar para TKI yang bekerja di negara 

mana pun agar bisa mendapat keringanan," ujar Julian di Jakarta, Senin (14/4).


Setelah disiksa dengan seterika oleh majikannya, Jamilah kemudian melaporkan majikannya ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). KJRI berjanji akan membantu menyelesaikan kasus ini. 


Menurut Aktivis Buruh dari Migran Care, Abdul Hakim wajah Nurjamilah lebam usai dipukul. Bahkan badannya mengalami luka bakar akibat disetrika majikannya. KJRI kini sedang mencari majikan TKI asal Bojong Koneng, Sentul, Bogor, Jawa Barat tersebut.


Jamilah merupakan TKI yang bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2010. Majikan Nurjamilah yang menyiksanya merupakan majikan keduanya selama ia bekerja di Arab Saudi.



Editor: Luviana 


  • nurjamilah
  • tki
  • arab

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!