BERITA

INTERMEZO: Pengacara Gugat Sosialita karena Putar 'Jingle Bells' Sehari 700 Kali

INTERMEZO: Pengacara Gugat Sosialita karena Putar 'Jingle Bells' Sehari 700 Kali

KBR - Seorang warga New York yang berprofesi sebagai pengacara menggugat tetangganya dengan tuntutan agar mematikan suara musik Natal karena diperdengarkan dengan keras secara nonstop.

Pengacara bernama Nick Wilder itu menyebut tetanganya, Lisa Marie Falcone menyetel musik Natal melalui pengeras suara hingga mengganggu tetangganya. Padahal ia butuh suasana yang lebih tenang dan sunyi menyambut Natal.


Karena itu bertindak sebagai pengacara atas dirinya sendiri, Nick meminta pengadilan agar mewajibkan tetangganya seorang sosialita itu mematikan suara musik yang sangat mengganggu.


Nick menyebut sepanjang hari sejak pukul 7 pagi hingga tengah malam, Lisa menyetel musik Natal dengan keras dan berulang-ulang. Bahkan lagu Jingle Bells bisa diputar sampai 700 kali dalam sehari.


"Saya suka lagu Natal di Hari Natal. Tapi saya lelah mendengarkan 'Jingle Bells' sekitar 700 hingga 800 kali setiap hari," kata Nick Wilder.


Nick meminta agar keluarga Falcone menunjukkan semangat Natal dengan lebih perhatian dan tidak membuat jengkel tetangga rumah.


Lisa bersuamikan seorang milyuner yang memiliki tiga baris rumah tingkat yang saling tersambung dekat apartemen Nick Wilder. Pesta Natal merupakan tradisi bagi sebagian orang yang bersuka ria di hari raya.


"Dia adalah primadona yang dipikirnya bisa melakukan segala hal yang diinginkan tanpa memikirkan orang lain. Dia menginvasi rumah orang lain dengan musik," kata Wilder.


Langkah Nick Wilder itu disambut baik sejumlah tetangga lain yang juga merasa terganggu. Ini bukan kali pertama keluarga Lisa Falcone meresahkan warga. Pada 2014, Lisa memasang dekorasi Hallowen termasuk ilustrasi seorang perempuan tua memegang jenazah bayi. (New York Post/Breitbart/IBTimes) 

  • Natal
  • Tahun Baru
  • Intermezo
  • internasional

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!