INDONESIA

Solusi Air Dunia di Tangan Siswa Asia

"Para siswa Asia membawa solusi untuk mengatasi masalah air dunia."

Ric Wasserman

Solusi Air Dunia di Tangan Siswa Asia
Swedia, air, penemuan, Ric Wasserman

Pekan Air Sedunia adalah pertemuan internasional yang membicakan masalah air.

Simposium itu dihadiri 3000 peserta dari 90 negara dan fokus tahun ini adalah: kerjasama.

Lebih dari 80 persen sungai di Asia sangat kotor dan ini berdampak pada masyarakat, industri dan ekosistem.

Namun tahun ini, forum ini lebih provokatif.



Para profesional muda mengungkapkan berbagai ide untuk mengatasi masalah air dunia, dan beberapa bahkan ‘menyerang’generasi yang lebih tua dalam debat panel.

“Kami tahu kalau pada 2050, semua masalah yang dihadapi akan menjadi luar biasa, jika kita tetap melajutkan kebiasaan kita. Dunia yang sudah Anda rusak ... dunia yang Anda wariskan pada kami dan dan generasi berikutnya ... bisa kita perbaiki bersama-sama.”

Konferensi itu diadakan menyusul deklarasi PBB yang menyatakan tahun 2013 adalah Tahun Kerjasama Air. 

Di salah satu sudut, para ilmuwan muda dari berbagai sekolah menengah di 29 negara datang untuk memperebutkan Junior Water Prize.

Salah satunya adalah Thanwarat, yang berasal dari sebuah desa di Thailand. Di sana, sungainya banyak yang tercemar lembah industri.

“Sebagian besar wilayah di Thailand dilewati sungai. Ada banyak masyarakat yang tinggal dekat sungai dan menggunakan air sungai itu. Air sungai yang mengandung logam berat bisa membuat masyarakat sakit.”

Thanwarat dan dua temannya dari Sekolah Menengah Sains Nasional Mahidol, meraih juara pertama di kompetisi nasional di Thailand dengan temuan mereka, alat pembersih air limbah.
 
“Kami mulai dari laboratorium untuk melihat efisiensi alat penyerap alami untuk menyerap ion kadmium, timah dan tembaga.”

Thanwarat menunjuk sebuah model skala kecil temuan mereka. Terlihat ada sebuah pompa yang mengalirkan air limbah melalui sebuah saringan.

Trio itu menggunakan penyerap alami sebagai pembersihnya seperti : serbuk gergaji, sabut kelapa dan sekam padi yang banyak tersedia dan harganya murah.

Hasilnya menakjubkan; penemuan mereka bisa mengilangkan hampir 98 persen logam berat dalam air.

Ketua tim sains nasional dari Sri Lanka, Banduni Premaratne, menjelaskan kenapa temuan ilmiah remaja seringkali lebih baik.

“Mereka punya solusi yang menarik untuk mengatasi masalah air yang sangat berat ini, karena mereka tidak berorientasi pada uang.”

Para siswa Thailand ini berharap jadi pemenang tapi...

“Pemenang  Junior Water Prize 2013 adalah Cili.”

Mereka mungkin tidak menang, tapi tim dari Korea Selatan, Singapura dan Thailand, membawa penemuan yang sama, pemurni air. Bisa jadi di masa mendatang mereka saling berkerja sama.

Dan semua siswa Asia ini punya tujuan yang sama, kata Thanwarat, yaitu untuk membantu orang lain.

“Banyak orang yang melakukan proyek terkait logam berat tapi hanya di laboratorium. Itu alasannya kami membuat alat yang bisa digunakan masyarakat.”





  • Swedia
  • air
  • penemuan
  • Ric Wasserman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!