INDONESIA

Pelajar Nepal Belajar dalam Kegelapan

"Penduduk di Nepal kini hidup dengan pasokan listrik terbatas, hanya 12 jam per hari karena mati listrik setiap hari."

Rajneesh Bhandari

Pelajar Nepal Belajar dalam Kegelapan
Nepal, listrik, PLTA, pemadaman listrik, Rajneesh Bhandari

Dikshya Devkota kesulitan untuk mengerjakan PR hanya dengan menggunakan cahaya lilin.

Di musim dingin ini, ia dan banyak orang lainnya terpaksa hidup dengan pasokan listrik terbatas, 12 jam setiap harinya.

“Lampu tiba-tiba mati ketika saya tengah asyik belajar. Dan itu sangat mengganggu sekali.”

Saat ini Dikshya butuh waktu untuk belajar.

Dia akan menjalani ujian kelulusan sekolah.

Harusnya ada kelas komputer di sekolahnya, tapi batal.

Tulsiram Dhakal adalah guru di Sekolah Menengah Ratna Rajya mengatakan ini karena tak ada listrik.

“Karena adanya penghematan listrik, hari ini saya tidak dapat mengajar seperti sedia kala. Benar-benar sulit tanpa listrik.”

Juru bicara Perusahaan Listrik Negara Nepal Sher Singh Bhat mengatakan kurangnya pasokan listrik memburuk selama musim dingin.

“Di musim dingin, tingkat ketinggian air sungai tidak seperti biasanya. Salju tidak kunjung mencair dan curah hujan juga sangat rendah. Ada perbedaan yang tidak seimbang antara jumlah pasokan dengan kebutuhan pada musim dingin dan musim kering di bulan Februari dan Maret.”

Hanya 40 persen dari penduduk Nepal yang dapat menikmati jaringan listrik.

Tapi orang-orang yang tinggal di daerah perkotaan terbiasa dengan mati listrik.

Dan Nenek Dikshya yang bernama Liladevi Devkota merasa frustasi setelah sekian lama hidup tanpa listrik.

“Tidak ada penerangan saat kami makan atau memasak. Untuk masak, kami pakai gas. Saya sangat kesal jika listrik padam ketika kami tengah makan.”

Pemerintah berencana untuk membangun beberapa pembangkit listrik tenaga air baru.

Namun pembangunannya sangat lambat.

Pelajar seperti Diksyha yakin bahwa untuk dapat menghemat energi maka harus ada upaya dari masyarakat.

“Kita tidak boleh menghidupkan lampu saat siang hari dan melewati malam tanpa penerangan, dan menggunakan listrik saat dibutuhkan saja dan kita harus mematikan lampu jika tidak digunakan.”

Untuk sementara ini, Nepal menjadi negara yang gelap gulita.

Orang-orang kaya bisa membeli generator... sementara yang miskin harus berganti pola hidup untuk  bertahan.


  • Nepal
  • listrik
  • PLTA
  • pemadaman listrik
  • Rajneesh Bhandari

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!