NASIONAL

Update Haji 2022: Jemaah yang Sakit Capai 447 Orang

"“Jemaah haji sakit sebanyak 447 orang. Jemaah wafat bertambah 1 orang, sehingga sampai hari ini jumlah jemaah wafat sebanyak 10 orang,”"

Angela Ranitta

Update Haji 2022: Jemaah yang Sakit Capai 447 Orang
Dokter dari Tim P3JH Kemenag membantu jemaah yang sakit di Masjid Nabawi. (Foto: Kemenag.go.id/A. Furqon Kusuma)

KBR, Jakarta - Kementerian Agama menyatakan, jumlah jemaah calon haji Indonesia yang jatuh sakit di Arab Saudi meningkat drastis.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi, Akhmad Fauzin mengatakan jumlah jemaah yang sakit mencapai 447 orang, sedangkan jumlah jemaah wafat bertambah 1 menjadi 10 orang.

“Jemaah haji sakit sebanyak 447 orang. Jemaah wafat bertambah 1 orang, sehingga sampai hari ini jumlah jemaah wafat sebanyak 10 orang,” ucap Akhmad Fauzin dalam konferensi pers “Penyelenggaraan Ibadah Haji 1443 H”, Kamis (23/6/2022).

Akhmad Fauzin merinci, dari 447 jemaah calon haji yang sakit itu, 302 orang menjalani rawat jalan, 142 orang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dan 3 orang dirawat di rumah sakit Arab Saudi.

Sementara jemaah yang wafat bernama Subagi Darnoso Daud bin Darnoso (60), dari kelompok terbang embarkasi Solo, Jawa Tengah.

Berita terkait:

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1443 Hijriah ini terus mengimbau agar jemaah calon haji Indonesia menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem Arab Saudi yang suhu hariannya rata-rata mencapai 46 derajat Celcius.

Per Kamis (23/6/2022), Indonesia telah memberangkatkan 3 ribuan calon haji reguler dan seribuan calon haji khusus ke Tanah Suci.

"Sekitar 4 ribu jemaah lainnya masih menunggu jadwal keberangkatan di 7 lokasi embarkasi," pungkas Akhmad Fauzin.


Editor: Kurniati Syahdan

  • jemaah calon haji
  • jemaah haji indonesia
  • Haji 2022
  • ibadah haji 2022
  • iduladha
  • Arab Saudi
  • Kemenag

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!