RAGAM

Vaksinasi Tahap Dua Dimulai, Lansia Menjadi Salah Satu Kelompok Prioritas

"Vaksin ini pun sudah melewati kajian ilmiah, Hasilnya terbukti baik sehingga Badan POM memberikan izin penggunaan darurat, termasuk kepada lansia"

Paul M Nuh

Vaksinasi Tahap Dua Dimulai, Lansia Menjadi Salah Satu Kelompok Prioritas
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga lansia di Puskesmas Pakis, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/2/2021). ANTARA/Didik Suhartono/wsj.

Jakarta - Sekitar 7,5 juta dosis vaksin siap didistribusikan ke 34 provinsi pada Februari 2021. Pada vaksinasi tahap kedua ini, golongan masyarakat lanjut usia (lansia) dengan usia 60 tahun ke atas jadi salah satu kelompok prioritas.

Dalam Dialog Publik “Vaksinasi Tahap 2: Cinta untuk Lansia” yang diselenggarakan oleh , Senin (22/2) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa lansia didahulukan karena risiko kematian dan kesakitan akibat terinfeksi COVID-19 pada golongan umur tersebut meningkat 20-30%. “

Lansia dapat didaftarkan langsung melalui website www.kemenkes.go.id atau melalui organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat. Untuk jadwal dan informasi selanjutnya akan disampaikan oleh dinas kesehatan atau puskesmas setempat. Menurut dr. Siti Nadia, pekan depan sebagian wilayah sudah bisa mulai vaksinasi.

dr. Siti Nadia menjelaskan, “Lansia yang selama ini memiliki penyakit kronik seperti sakit jantung, kelainan darah, penyakit ginjal, diharapkan untuk kontrol dulu ke dokternya. Pastikan dokter memberikan keterangan layak vaksinasi. Kedua, lansia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti asma, hipertensi, gula darah, sebaiknya diobati terlebih dulu. Ketika sudah terkontrol dengan baik, baru bisa divaksinasi,”

Juru Bicara Vaksinasi PT. Bio Farma, Bambang Heriyanto mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan pemerintah dengan melakukan vaksinasi tahap kedua. Bio Farma sendiri sudah mendatangkan 25 juta dosis vaksin yang sudah diproses. 7,4 juta disiapkan untuk Februari, sementara untuk bulan Maret disiapkan sekitar 11,4 juta.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) telah menerbitkan surat izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinovac bagi golongan lansia, “Vaksin ini pun sudah melewati kajian ilmiah, Hasilnya terbukti baik sehingga Badan POM memberikan izin penggunaan darurat, termasuk kepada lansia. Jadi masyarakat jangan khawatir, ini aman digunakan untuk lansia,” tegas Bambang Heriyanto.

Organisasi keagamaan juga mendukung langkah vaksinasi bagi lansia ini. Nahdlatul Ulama (NU) sudah mengadakan survei dengan LSI di 2017, ada sekitar 9 jutaan anggota NU yang lansia. Menurut dr. H. Makky Zamzami, Ketua Satgas NU Peduli COVID-19, sampai saat ini sudah terdata lebih dari 320 Kiyai dan Ibu Nyai yang meninggal karena COVID-19. Dengan adanya vaksinasi lansia ini, maka strategi ini harus segera dilaksanakan, karena ini akan sangat membantu.

Tawaran kerja sama dengan NU ditanggapi baik oleh Kemenkes, “Alangkah baiknya kita bekerja sama dengan organisasi keagamaan seperti NU untuk vaksinasi lansia ini, karena kita tahu NU juga memiliki kader-kader yang bisa mendampingi para lansia ini dalam proses pendaftarannya,” tambah dr. Siti Nadia.

“Kita tentunya sama-sama menyukseskan program vaksinasi ini dan berharap masyarakat aktif mengikuti program vaksinasi ini. Prosesnya akan dilakukan secara bertahap, sehingga masyarakat perlu mengetahui tahapan-tahapan vaksinasi khususnya bagi kelompok lansia ini,” pungkas dr. Siti Nadia Tarmizi.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • nativead
  • adv
  • #satgascovid-19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #hindarikerumunan
  • #pandemi covid-19
  • COVID-19
  • #3M
  • #3T
  • coronavac
  • #sinovac
  • vaksinasi
  • #vaksincovid-19
  • #Takkenalmakatakkebal
  • #KBRLawanCovid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!