EDITORIAL

Menanti Maaf Australia

"Kabar penyadapan yang dilakukan Badan Intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , ibu negara dan sejumlah menteri kembali memanaskan hubungan diplomatik Australia dengan Indonesia."

KBR68H

Menanti Maaf Australia
australia, penyadapan, intelijen

Kabar penyadapan yang dilakukan Badan Intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono , ibu negara dan sejumlah menteri kembali memanaskan hubungan diplomatik Australia dengan Indonesia. Langkah penarikan Duta Besar Riphat Kesoema dari Australia ternyata tak berhasil memaksa Negeri Kanguru meminta maaf atas tindakan tak pantas dalam hubungan diplomatik dua negara bertetangga.

Perdana Menteri Tony Abbott terkesan meremehkan isu penyadapan dan tidak menunjukkan rasa penyesalan. Abbott membela diri, bahwa langkah itu dilakukan untuk melindungi Australia, sehingga jauh lebih penting untuk dilakukan ketimbang meminta maaf.

Menanggapi reaksi Australia yang tak panik, Presiden SBY lewat Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan Indonesia mempertimbangkan untuk meninjau hubungan kerja sama ekonomi kedua negara. Ancaman itu akan dilakukan jika Australia menolak menjelaskan alasan menyadap telepon seluler milik 10 pejabat Indonesia. SBY berharap negara itu memberi penjelasan resmi hingga Jumat lusa.

Langkah tegas yang dilakukan pemerintah sudah tepat. Ini perlu dilakukan agar Indonesia tidak dianggap remeh negara asing. Tapi bagaimana dampaknya jika hubungan kerja sama atau diplomatik kedua negara akhirnya terputus?

Jelas tak ada yang diuntungkan. Berkaca kepada sejarah hubungan ekonomi kedua negara, Indonesia tercatat sebagai negara penerima bantuan terbesar dari Australia. Untuk tahun ini misalnya bantuan Australia untuk Indonesia tercatat 540 juta dolar Australia atau senilai lebih dari Rp 5 triliun. Bantuan di sektor pendidikan menjadi prioritas utama Australia selain kesehatan, infrastruktur, dan perlindungan sosial.

Di bidang pariwisata sejak dekade 70-an, Indonesia khususnya Pulau Dewata, Bali telah menjadi tujuan utama bagi masyarakat Australia. Negeri Kanguru menjadi sumber wisatawan yang penting bagi Indonesia.

Australia juga penting bagi Indonesia. Negeri itu menjadi negara tujuan belajar nomor dua bagi Indonesia, setelah Amerika Serikat. Jumlah warga Indonesia yang belajar di Australia pada tahun 2000 misalnya tercatat lebih dari 17 ribu orang.

Nilai perdagangan Indonesia atas produk pertanian dan peternakan dengan Australia juga cukup penting. Mengutip Menteri Perdagangan Gita Wiryawan angkanya mencapai 12 miliar dolar Amerika. Produk tersebut masih dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan dalam negeri.

Dari sebagian data tersebut menunjukan hubungan ekonomi kedua negara sangat penting. Selayaknya Australia dan Indonesia mempertimbangkan dampak buruk bagi perekonomian kedua negara jika kerja sama terputus.

Kita berharap langkah pemutusan hubungan diplomatik tidak ditempuh Indonesia. Tapi langkah tersebut sangat tergantung dari kemauan Australia untuk memperbaiki hubungan agar kembali mesra. Bersikap arogan justru makin memperburuk situasi dan kontraproduktif . Indonesia menunggu niat baik Australia menjelaskan motif penyadapan dan mau berbesar hati meminta maaf

  • australia
  • penyadapan
  • intelijen

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!