EDITORIAL

Empat Bagian Tubuh Anak yang Tak Boleh Disentuh

"Hingga suatu ketika, terjadilah peristiwa itu. Peristiwa yang membuat dunia Komal mendadak gelap dan merasa dirinya kotor. Bakshi memanfaatkan keluguan Komal untuk melakukan pelecehan seksual. Ia seorang pedofil!"

KBR68H

Empat Bagian Tubuh Anak yang Tak Boleh Disentuh
kekerasan seksual, pelecehan seksual anak, konseling untuk anak, perlindungan anak, Jakarta International School JIS

Video animasi berdurasi 10 menit berjudul “Komal” itu sudah ditonton hampir 90 ribu orang sejak diunggah ke laman Yotube delapan bulan lalu. Ia bercerita tentang seorang gadis kecil bernama Komal berusia 7 tahun. Ia gadis yang lincah dan periang.

Suatu hari, teman lama ayahnya, paman Bakshi, pindah rumah dan menjadi tetangganya. Tetangga baru ini orang yang ramah dan dengan segera Komal menaruh kepercayaan kepadanya. Paman Bakshi tak segan mengajaknya bermain, bahkan mengantar ke sekolah.

Hingga suatu ketika, terjadilah peristiwa itu. Peristiwa yang membuat dunia Komal mendadak gelap dan  merasa dirinya kotor. Bakshi memanfaatkan keluguan Komal untuk melakukan pelecehan seksual. Ia seorang pedofil!

Dalam adegan selanjutnya, Komal pun dibawa ke sebuah lembaga konseling anak-anak, Child Line. Di sini ia ternyata tak sendirian. Banyak teman-teman sebayanya yang mengalami nasib serupa, laki-laki maupun perempuan. Mereka adalah korban kekerasan seksual orang dewasa.

Di tempat ini, mereka dipulihkan jiwanya. Mereka diajari bagaimana harus bereaksi ketika ada orang lain yang menyentuh mereka secara tidak wajar. Ada empat area tubuh yang mutlak tak boleh disentuh, kecuali oleh ibunya – seseorang yang bisa dipercaya. Empat area itu meliputi mulut, dada, selangkangan, dan bokong. Orang lain yang juga boleh untuk menyentuh, tapi tetap harus ditunggui orangtuanya, adalah dokter, yang karena pekerjaannya, memang harus memeriksa dan menyentuh bagian-bagian sensitif tersebut.

Video berbahasa Inggris ini diproduksi oleh lembaga konseling anak-anak Child Line India dengan dukungan dari Kementerian Pembangunan Perempuan dan Anak, India. Dengan konsep penceritaan yang sederhana, video ini layak ditonton para orangtua dan anak, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan masa depan anak-anak. Mungkin perlu ada alih bahasa atau terjemahan ke Bahasa Indonesia agar video ini bisa ditonton lebih banyak orang di sini.

Peristiwa kekerasan seksual terhadap anak-anak yang terjadi di Jakarta International School (JIS), juga beberapa kasus serupa yang belakangan ini terjadi di berbagai daerah, sudah menjadi lampu merah. Para penjahat seksual terhadap anak-anak itu mesti dihukum berat karena mereka telah menghancurkan masa depan anak-anak.

Tapi mengutuk saja tidak cukup. Perlindungan terhadap anak-anak mesti dilakukan secara menyeluruh, mulai dari keluarga, sekolah, hingga mengawasi dengan siapa saja anak-anak kita bergaul dan bermain. Sembari pada saat yang sama mengingatkan mereka untuk selalu waspada terhadap setiap perlakuan tidak wajar yang mereka alami.

Kita mesti waspada, karena penjahat seks itu sering tak jauh-jauh dari kita.

  • kekerasan seksual
  • pelecehan seksual anak
  • konseling untuk anak
  • perlindungan anak
  • Jakarta International School JIS

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!