Article Image

SAGA

Kepul, Solusi Kurangi Sampah

Afrizal dan dua rekan penggagas Kepul saat ditemui di Medan. (Foto: KBR/ Budhi S)

NINIK YUNIARTI, NARATOR:

[AUDIO SUARA MOTOR MASUK AREA KOMPLEKS]

Sekitar pukul 10 pagi, Ridwan sudah memacu motornya di jalanan sekitar Universitas Sumatera Utara.

Ia menyambangi perumahan Masnida Estate untuk mengambil barang bekas yang dijual pelanggan. Di Medan, profesi Ridwan disebut tukang botot.

[AUDIO KEGIATAN JUAL-BELI DENGAN PELANGGAN]

Dalam hitungan menit, satu kilogram botol plastik bekas sudah berpindah ke keranjang motor Ridwan.

Siap dijual ke pengepul besar atau toke pada sore hari. 

RIDWAN: Ke tempat bosnya, pengepul. Biasanya. Misalnya kan kami ngambil buku sekilo 500, kita jual seribu. Aquanya 2 ribu, nolaknya 2500, atau 3 ribu, kadang-kadang naik turunlah harga pasaran, kita nggak tahu juga.

	<td>:</td>

	<td>Ninik Yuniarti&nbsp;</td>
</tr>

<tr>
	<td>&nbsp;Editor</td>

	<td>:</td>

	<td>Citra Dyah Prastuti&nbsp;</td>
</tr>
Reporter