NASIONAL

Wamenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2023 Diprediksi Kisaran 5 Persen

"Ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi bakal bercokol di kisaran 5 hingga 5,3 persen tahun ini."

Resky Novianto

Pertumbuhan Ekonomi
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, landasan perekonomian Indonesia masih kokoh. (Foto: antaranews)

KBR, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, landasan perekonomian Indonesia masih kokoh menghadapi ketidakpastian perekonomian global.

Ia pun optimistis pertumbuhan ekonomi bakal bercokol di kisaran 5 hingga 5,3 persen tahun ini.

“Outlook pertumbuhan ekonomi kita masih sangat kuat. Pada 2023, kita harap pertumbuhan ekonomi berada di sekitar 5,0 sampai 5,3 persen dan ini kita harapkan akan terus memberikan dorongan kepada perekonomian kita yang akan harus terus tumbuh," kata Suahasil saat acara OCBC Business Forum yang disiarkan secara daring, Selasa (21/3/2023).

Wamenkeu menambahkan, keberhasilan capaian ketahanan ekonomi diukur lewat beberapa indikator. Diantaranya, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang pada Februari lalu berada pada zona optimistis. Kemudian Indeks Manufaktur Indonesia (PMI) yang juga masih berada di level ekspansi atau di atas 50 pada bulan yang sama.

Baca juga:

- Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 5,31%, Tertinggi Sejak 2013

- Stabilitas Ekonomi Terjaga, Defisit APBN 2022 Lebih Kecil dari Perkiraan

Selain itu, lanjut Suahasil, kesehatan perbankan nasional juga masih stabil dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) yang mencapai 25,93 persen pada Januari lalu. Ia bahkan menilai inflasi 5,5 persen nasional secara tahunan di Februari akan makin turun di kisaran 3,6 persen pada akhir tahun nanti.

Waspada Ketidakpastian Global


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak agar jangan lengah menghadapi situasi global. Karena, menurut Jokowi, ancaman global yang muncul masih besar. Untuk itu semua pihak harus bekerja keras, guna menghindarkan Negara dari ancaman dan risiko global tadi.

"Dan kita tahu baru sehari dua hari tiga hari yang lalu hal-hal yang tidak terduga muncul. Ada kebangkrutan bank di Amerika, silicon Valley bank semuanya ngeri begitu ada satu bank yang bangkrut. Muncul lagi belum 2 hari muncul lagi bank berikutnya yang kolaps signature bank," ungkap Jokowi dalam Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (15/3/2023)

Menurut Jokowi, saat ini semua Negara tengah menunggu efek domino dari kebangkrutan sejumlah bank besar tersebut. Presiden Jokowi juga mengingatkan agar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) jangan dibelanjakan produk impor.

Jokowi pun mendorong pembelian produk dalam negeri guna meningkatkan perekonomian nasional.

Editor:
Fadli

  • pertumbuhan ekonomi
  • Suahasil Nazara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!