NASIONAL
Pesta Kesenian Bali, Tito: Momentum Bangkitnya Ekonomi dan Pariwisata
"Pesta kesenian Bali tahun 2022 ini merupakan monumen penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali."
AUTHOR / Astri Yuanasari
KBR, Jakarta- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut, acara Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022 adalah momentum penting untuk kebangkitan ekonomi dan pariwisata Bali. Hal ini disampaikan Tito saat membuka Pesta Kesenian Bali di Denpasar pada Minggu (12/6).
Tito menyebut, dua tahun terakhir adalah masa yang berat untuk Bali, sebab pariwisata adalah sektor paling terpuruk akibat pandemi Covid-19.
"Pesta kesenian Bali tahun 2022 ini merupakan monumen penting untuk kembalinya ekonomi dan pariwisata Bali. Kita tahu bahwa Bali kaya dengan seninya, bertahan lama. Acara pesta kesenian ini adalah yang ke-44, empat dasawarsa menghasilkan kelestarian budaya para seniman bahkan menjadi maestro yang bukan hanya bermain di tingkat lokal, nasional, bahkan maestro internasional," kata Tito dikutip dari Youtube Disbud Bali, Minggu (12/6/2022).
Tito juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah Bali yang berhasil mengendalikan penularan Covid-19 sehingga mampu menyelenggarakan acara Pesta Kesenian 2022 dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Apalagi, penyelenggaraan Pesta Kesenian tahun ini dapat terlaksana secara langsung dan masif. Tidak seperti pada 2020 yang dilaksanakan daring dan 2021 yang dilakukan hybrid.
Baca juga:
Bebas Karantina dan Visa Kunjungan Tingkatkan Minat Wisatawan Asing
Pemerintah Tambah Buka Bandara Demi Naikkan Kapasitas Penerbangan Internasional
Tito menyebut, Bali menjadi contoh untuk provinsi-provinsi lain karena capaian vaksinasinya yang paling cepat, baik itu saat vaksinasi tahap pertama, kedua ataupun vaksinasi booster. Tito mengatakan, saat ini capaian vaksinasi booster di Bali adalah yang paling tinggi, yakni mencapai 70 persen.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!