HEADLINE

Menag: Toleransi Jadi Indikator Penting Moderasi Beragama

""Merayakan keberagamaan dan toleransi dalam wujud nyata, dan untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang bagi satu sama yang lain""

R. Fadli

Penting Moderasi Beragama
Perusakan Masjid Ahmadiyah di Tempunak, Sintang, Kalbar, Jumat (03/09/21). (Ist)

KBR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan toleransi menjadi salah satu indikator penting untuk menguatkan moderasi beragama yang sedang dilakukan oleh kementeriannya. Yaqut menyampaikan itu terkait peringatan Hari Toleransi Internasional yang jatuh  setiap 16 November.

"Inti peringatan ini adalah merayakan keberagamaan dan toleransi dalam wujud nyata, dan untuk memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya memberi ruang bagi satu sama yang lain. Toleransi menjadi salah satu indikator penting dalam penguatan moderasi beragama yang sedang dilakukan Kementerian Agama. Setiap kita perlu terus menumbuhkan keragaman keyakinan, agama, budaya dan etnis, bukanlah dalih untuk konflik, tetapi kekayaan bagi seluruh umat manusia," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di akun Youtube Kemenag RI pada Selasa (16/11/2021).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga mengingatkan, mereka yang bukan seiman adalah justru saudara dalam kemanusiaan.

Baca juga:

- Toleransi yang Mengakar di Ciampea

- Indahnya Keberagaman di Kota Paling Toleran, Salatiga

Sebelumnya, Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Hivos) menyebut, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat   sebagai provinsi dengan tingkat pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan (KBB) yang tinggi. Tingkat pelanggarannya meningkat dalam dua tahun terakhir.

 

Editor: Rony Sitanggang

  • Hari Toleransi Internasional 2021
  • Moderasi Beragama
  • Menag

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!