NUSANTARA

Longsor di Trenggalek, 100-an Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

"Berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Indonesia dalam kurun waktu sepekan hingga 15 Oktober 2022."

Adhar Muttaqin

longsor
Longsor di Desa Boto Putih, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. (Foto: Dok BPBD Trenggalek)

KBR, Trenggalek - Sekitar 106 rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur rusak akibat tertimpa tanah longsor. Longsor terjadi dalam kurun waktu tiga hari terakhir.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek Tri Puspitasari, mengatakan bencana tanah longsor tersebut tersebar di 38 desa di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Panggul, Bendungan Dogko, watulimo, Suruh, Munjungan, Kampak dan Kecamatan Pule.

Kondisi keruskan bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Banyaknya kejadian bencana alam tersebut dipicu oleh cuaca ekstrem selama sepekan terakhir.

"Bencana tanah longsor itu terjadi di delapan kecamatan dengan desa terdampak kurang lebih 38 desa, dengan total kerusakan bangunan kurang lebih ada 106 bangunan baik fasilitas umum maupun rumah warga," kata Tri Puspitasari, di kantor BPBD Trenggalek, Selasa (11/01/2022).

Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari, menambahkan selain menimpa rumah penduduk timbunan material longsor juga memutus sejumlah ruas jalan kabupaten maupun ruas jalan nasional.

Hingga kini sejumlah elemen kebencanaan masih melakukan upaya pembersihan material longsor tersebut.

Baca juga:


Peringatan BNPB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meminta seluruh pemerintah daerah melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Menurut Suharyanto, penanggulangan bencana merupakan standar pelayanan minimum pemerintah daerah.

"Penanggulangan bencana merupakan standar pelayanan minimum di daerah. Untuk itu, pimpinan daerah dan segenap jajaran agar segera melakukan apel kesiapsiagaan dalam rangka mengetahui dan mengecek kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi bencana banjir, longsor akibat cuaca ekstrem," kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, dikutip dari ANTARA, Selasa (11/10/2022).

Berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Indonesia dalam kurun waktu sepekan hingga 15 Oktober 2022.

Menurut data BNPB, kejadian bencana di Indonesia sejak 1 Januari hingga 9 Oktober didominasi bencana yang dipicu faktor cuaca seperti banjir, cuaca ekstrem hingga tanah longsor.

Dari catatan BNPB, selama 10 bulan ini terjadi bencana banjir sebanyak 1.083 kali, cuaca ekstrem 867 peristiwa dan tanah longsor 483 kejadian.

Selain itu, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 239 kejadian, gempa bumi dan gunung api 21 kejadian, gelombang pasang atau abrasi 21 kejadian, dan kekeringan 4 kejadian.

BNPB mencatat sepanjang tahun ini bencana mengakibatkan 160 jiwa meninggal dunia, 28 hilang, 790 luka-luka dan 3.193.001 terdampak bencana.

Kerugian yang ditimbulkan atas bencana selama 10 bulan ini meliputi 31.170 rumah rusak, 882 fasilitas rusak, 501 fasilitas pendidikan rusak, 306 rumah ibadah rusak, 75 fasilitas kesehatan rusak, 137 kantor rusak, dan 137 jembatan rusak.

Editor: Agus Luqman

  • longsor
  • banjir
  • bencana
  • BMKG
  • bnpb
  • hidrometeorologi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!