NASIONAL
Kapolri: Anggota Polri Jangan Segan Tegur Atasan yang Salah
Listyo menginginkan agar seluruh anggota polri bebas dari masalah judi dan masalah masyarakat lainnya.
AUTHOR / Resky Novianto
KBR, Jakarta - Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajarannya untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran khususnya terkait hal yang mencederai rasa keadilan.
Menurutnya, setiap pelanggaran yang dilakukan dikhawatirkan akan menurunkan rasa kepercayaan publik pada Polri.
Secara khusus, Listyo mengingatkan agar seluruh anggota Polri tidak segan menolak perintah atasan yang dianggap salah.
"Ikan busuk tentunya mulai dari kepala, mari kita saling mengingatkan. Atasan mengingatkan anak buah, aneka buah juga sama menyampaikan komandan sepertinya ini salah dan itu sah-sah saja. Jangan biasakan rekan-rekan pada saat menerima sesuatu nggak pas, lalu rekan rekan nggak berani menyampaikan pendapat rekan-rekan karena ini untuk kebaikan institusi," ujar Listyo dalam keterangan yang diunggah di Instagram Pribadi Miliknya, Senin (12/9/2022).
Jenderal bintang empat ini mengatakan, ia tidak akan segan mencopot dan menindak anggota Polri yang terlibat pelanggaran.
Baca juga:
- Babak Belur Citra Polri, Karena Ferdy Sambo dan Pembunuhan Brigadir J
- Kapolri Janji Bersihkan Lembaga Kepolisian dari Level Bawah hingga Jenderal
Listyo mengaku tak lelah mengingatkan hal tersebut, sebab ia peduli terhadap 430 ribu polisi dan 30 ribu PNS yang telah bekerja dengan baik.
Listyo menginginkan agar seluruh anggota polri bebas dari masalah judi dan masalah masyarakat lainnya. Sebab, kata dia, saat ini Indonesia sedang pusing lantaran bebannya cukup berat terhadap kejahatan-kejahatan kekayaan Negara.
"Jadi tolong diberantas. Kalau ada laporan saya nggak perlu tegur lagi, langsung saya proses saya copot ini berlaku untuk semuanya baik itu Polri maupun Polwan," tegasnya.
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!