NASIONAL

Hari Anak, Sejauh Mana Proteksi dan Literasi Digital buat Mereka?

Gawai yang terhubung dengan internet bisa bermanfaat sekaligus berbahaya bagi anak-anak. Soal proteksi dan literasinya dibahas asik di podcast What's Trending!

AUTHOR / Lea Citra

Podcast What's Trending
Podcast What's Trending

KBR, Jakarta - Di tengah perayaan hari anak sedunia, 20 November kemarin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga mengaku, pemerintah terus membangun ketahanan dan literasi digital pada anak.

"Tema utama ASEAN Children Forum ke 7, yaitu Building a Digital resilience for ASEAN Children atau membangun ketahanan digital untuk anak-anak ASEAN. Dengan sub-sub tema terkait dengan listerasi digital, keamanan digital, dan partisipasi anak, serta resilience digital adalah juga merupakan hasil pemikiran forum anak," tutur Bintang pada perayaan hari anak, 20 November 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, persentase penduduk usia 5 -18 tahun yang pernah mengakses internet sebesar 28,67 persen. Sementara, di laman KemenPPPA melansir laporan Child Online Safety Index, tingkat keamanan anak di dunia digital masih rendah, Indonesia menempati rangking 26 dari 30 negara.

Bagai pisau bermata dua, gawai yang terhubung dengan internet bisa bermanfaat sekaligus berbahaya bagi anak-anak. Melalui media sosial, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkap bahaya gawai terhadap anak.

1. Penggunaan gawai berlebihan pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun, berpotensi menimbulkan keterlambatan berbicara. Sebab waktu anak-anak habis hanya untuk bermain dan menatap layar gawai.

2. Gawai mampu membuat anak ingin terus menggunakannya atau addicted.

Baca juga:

Pro Kontra Pembebasan PR di Surabaya

Sadfishing demi Komen Netizen

Cek Fakta: Video dengan Narasi soal Cacing akibat Makan Sosis, Nugget dan Daging Diawetkan?

Nah berapa durasi penggunaan gawai yang disarankan? Rekomendasi dari American Academy of Padiatrics (AAP)

- Anak berusia 2 tahun tidak disarankan mengunakan gawai. Kalau terpaksa, orang tua hanya disarankan memberikan gawai pada anak di atas 1,5 tahun dengan durasi kurang dari 1 jam.

- Anak usia 2-5 tahun disarankan hanya menggunakan gawai 1 jam per hari.

- Anak usia 6 tahun ke atas dapat mengakses gawai sesuai waktu yang disepakati dengan orang tua. Misalnya hanya diakhir pekan atau maksimal 2 jam per hari.

Namun, yang perlu diingat adalah pemberian gawai pada anak haruslah selalu dalam pendampingan.

Terkait dengan keamanan dan proteksi di dunia digital. Kita bisa dengarkan podcast What's Trending dari KBR bersama Pendiri Yayasan Semai Jiwa Amini (Sejiwa) Diena Haryana di link berikut ini:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!