NASIONAL

Harga Beras Naik, Mentan Minta Daerah Perkuat Cadangan Beras

"Salah satu pemicu kenaikan harga beras adalah petani yang kesulitan mendapatkan pupuk."

Resky Novianto

harga beras
Pekerja mengangkut karung berisi beras di Gudang Perum Bulog, Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/11/2022). (Foto: ANTARA/Fransisco Carolio)

KBR, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong para kepala daerah untuk melakukan pencadangan atau buffer stock beras di wilayahnya masing-masing.

Pencadangan beras bertujuan untuk kepentingan pegawai negeri, TNI Polri, serta menyuntik perdagangan yang ada di daerah.

Syahrul mengatakan kenaikan harga beras di sejumlah daerah salah satunya dipicu akibat dinamika yang memunculkan permainan harga di pasaran.

"Ingat 2023 itu peringatan FAO mengatakan dan World Bank, IMF, mengatakan kita ada kegelapan dari ketahanan pangan dunia oleh karena itu wajar kalau semua lakukan buffer stock seperti ini. Nah karena kita tidak melakukan buffer stock maka harganya kemudian dipermainkan dengan dinamika yang ada luar biasa dan tentu saja ini menjadi bagian," ujar Syahrul dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah, yang disiarkan secara daring, Senin (21/11/2022).

Baca juga:


Sebelumnya, Direktur Serealia Kementerian Pertanian Ismail Wahab menyatakan salah satu pemicu kenaikan harga beras adalah petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.

Selain itu, ada faktor musiman di mana harga gabah kering dan harga beras selalu lebih tinggi pada Oktober sampai Desember ketimbang bulan lainnya.

Data Kementerian Pertanian menunjukkan harga rata-rata beras di penggilingan mencapai Rp 10.300 per kilogram.

Sedangkan, harga beras di tingkat konsumen pada September 2022 sebesar Rp 11.707 per kilogram, lalu naik pada Oktober 2022 menjadi Rp 11.858 per kilogram.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebut terjadi kenaikan harga beras atau gabah sejak Juli 2022 hingga saat ini.

Kenaikan harga tersebut terjadi karena ongkos produksi meningkat lantaran harga pupuk yang naik, termasuk imbas kenaikan harga BBM.

Editor: Agus Luqman

  • beras
  • Krisis Pangan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!