NASIONAL
Capres Unggulan Survei dan Nasdem, Ganjar: Urusan Bu Mega
"Apalagi ini, pertanyaan kok soal copras capres saja. Sudah jelas kan nanti keputusan di Bu Megawati"
AUTHOR / Yudha Satriawan
KBR,Jakarta- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tetap pada PDI-Perjuangan dan sesuai instruksi ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri. Ganjar menyampaikan itu merespon terkait hasil survei dan hasil rakernas sejumlah parpol nonPDIP sebagai capres pilihan.
Ganjar enggan lebih jauh menjelaskan hal tersebut.
"Apalagi ini, pertanyaan kok soal copras capres saja. Sudah jelas kan nanti keputusan di Bu Megawati (Ketum PDI Perjuangan). Saya kan wong (orang) PDI-P," tegas Ganjar di sela-sela aktifitas CFD di Solo, Minggu (19/6/2022).
Sejumlah lembaga survei merilis hasil simulasi bakal calon presiden di Pilpres 2024. Tiga lembaga survei menunjukkan hasil hampir serupa. Pasca rakernas Projo Mei 2022 lalu, lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasionalnya terkait simulasi 10 nama calon presiden untuk Pilpres 2024, pemilih PDIP memilih Ganjar sebanyak 68,5%, kemudian disusul Menhan Prabowo Subianto 9,7%. Sedangkan yang mendukung Puan Maharani sebanyak 6,2%.
Survei Terkini, Ini Penyebab Elektabilitas Ganjar Tertinggi
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2021 Naik Satu Peringkat. Apa Penyebabnya?
Hasil survei Charta Politika awal Juni ini juga menunjukkan 36,5 persen memilih Ganjar sebagai bakal calon presiden pilihan, diikuti oleh Prabowo dengan 26,7 persen dan di nomor tiga ada Anies Baswedan dengan 24,9 persen.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem yang digelar 15-17 Juni mengusung tiga calon presiden yaitu : Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun partai pimpinan Surya Paloh ini perlu berkoalisi dengan parpol lain karena tidak memenuhi persyaratan Presidential Threshold.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!