NASIONAL
KBR, Jakarta- Peralihan dari status pandemi ke endemi sudah kentara. Banyak aktivitas kembali lagi seperti sebelum pagebluk melanda. Misalnya masuk kantor, sekolah, kuliah, sampai hang out di kafe.
Masuk fase transisi menuju normal baru pastinya butuh adaptasi, termasuk soal duit. Makanya perlu dipersiapkan biar tidak kaget campur panik. Sebab, mengubah kebiasaan yang sudah dijalani dua tahun itu bukan perkara gambang.
“Tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan untuk menjadi seperti sebelum 2020. Kita masih punya bawaan-bawaan dari saat pandemi,” ujar praktisi perencana keuangan Himawan Adhi.
Perubahan paling terasa terjadi di arus kas (cash flow). Saat pandemi, ada pengeluaran yang disetop karena pembatasan sosial. Misalnya, biaya transportasi sampai hang out. Alhasil banyak dana nganggur (idle).
Di sisi lain, ada kebiasaan baru yang muncul dan butuh dibiayai. Salah satunya, anggaran untuk pesan-antar makanan via daring. Nah, beragam kebiasaan anyar ini harus dievaluasi dulu agar keuangan pascapandemi aman.
“Ketika new normal, sebenarnya kita sudah bisa melihat, kebiasaan di pandemi bisa malah jadi membengkak atau bisa berhemat,” kata Adhi.
Himawan Adhi CFP menyebut menghindari hidup boros jadi salah satu trik menghadapi new normal.(Dok: Pribadi)
Cermati arus uang masuk dan keluar. Jangan sampai boncos! Catatlah detail pengeluaran dan pemasukan. Bagi prioritas dan bedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Jangan lupa utamakan nabung untuk dana darurat. Nah, Adhi menyarankan dana ini disimpan dalam instrumen yang mudah dicairkan.
“Saya sangat sarankan tidak boleh dibelikan dalam bentuk perwujudan lain selain cash. Kenapa cash karena berarti bisa kita akses dengan sistem MCA (multi-cash account), baik itu dari m-banking, e-wallet, token atau bahkan ATM,” jelasnya.
Adhi mengingatkan agar menghindari utang, apalagi untuk keperluan konsumtif.
“Kalau memang perlu, ukur dengan cermat. Kalau memang harus berutang, nanti pembayarannya dari mana?” kata Adhi.
Terakhir, selalu sisihkan uang untuk investasi.
“Usahakan untuk tetap investasi walaupun di saat sulit, (kisaran) 10-15 persen. Supaya ga boncos,” ujar Adhi.
Dengarkan obrolan lengkap merencanakan keuangan di era new normal bersama praktisi perencana keuangan Himawan Adhi dalam Uang Bicara episode , Pantang Boncos di Era Normal Baru di KBRPrime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.