BERITA

Cek Layanan BPJS di RSUD Cilegon, Jokowi Janji Selesaikan Defisit

""Sudah empat tahun ini belum ketemu jawabannya. Tapi sekarang Menkes sudah menyampaikan di ratas kemaren, tahun depan jurusnya sudah ketemu," "

Dian Kurniati

Cek Layanan BPJS di RSUD Cilegon, Jokowi Janji Selesaikan Defisit
Presiden Jokowi memantui layanan BPJS di RSUD Cilegon, Banten, Jumat (12/06). (Ist)

KBR, Jakarta-  Presiden Joko Widodo mengunjungi RSUD Kota Cilegon, Banten, yang mengalami kekosongan beberapa obat-obatan karena piutang BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan tercatat masih memiliki utang belasan miliar rupiah pada RSUD Cilegon, sejak Juli hingga Oktober 2019, dengan rata-rata per bulan senilai Rp4 miliar.

Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi berjanji menyelesaikan masalah defisit keuangan BPJS, agar utang pada rumah sakit bisa segera terbayarkan.


"Karena ada defisit di BPJS. Itu yang mau kita atasi. Sudah empat tahun ini belum ketemu jawabannya. Tapi sekarang Menkes sudah menyampaikan di ratas kemaren,  tahun depan jurusnya sudah ketemu," kata Jokowi di RSUD Cilegon, Jumat (06/12/2019).


Jokowi mengatakan, masih banyak fasilitas rumah sakit yang perlu diperbaiki, seperti sekat pembatas antarpasien pada bangsal kelas tiga. Menurut Jokowi, perbaikan fasilitas pada RSUD merupakan tugas pemerintah daerah, baik kabupaten/kota maupun provinsi.


Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mendatangi ruang pendaftaran pasien rawat jalan, instalasi gawat darurat (IGD), dan ruang perawatan kelas tiga. Ia berkata, 90 persen pasien RSUD Cilegon sudah menggunakan BPJS Kesehatan.

Sekitar 80 persen di antaranya merupakan peserta penerima bantuan iuran (PBI). Adapun sisanya, menggunakan asuransi kesehatan lain atau membayar sendiri.


Editor: Rony Sitanggang 

  • irwan anwar
  • Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
  • pencemaran nama baik

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!