NASIONAL

Istana Undang Prajurit Operasi Seroja pada Peringatan Kemerdekaan ke-74

"Serangan Indonesia ke wilayah Timor Timur pada Desember 1975 dikenal sebagai 'Operasi Seroja'. "

Dian Kurniati

Istana Undang Prajurit Operasi Seroja pada Peringatan Kemerdekaan ke-74

KBR, Jakarta - Istana Kepresidenan menghadirkan 55 orang prajurit Tim Nanggala, Grup I Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) - kini menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI, pada upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-74 Indonesia di halaman Istana Merdeka, hari ini, Sabtu (17/08/2019). 

Tim Nanggala adalah bagian bagian dari Kopassandha yang diterjunkan dalam Operasi Seroja, ke Dili, Timor Portugis (kini Republik Demokratik Timor Leste), 9 Desember 1975. Pada upacara peringatan kemerdekaan tersebut, pembawa acara upacara meminta seluruh tamu undangan untuk berdiri dan memberi tapuk tangan untuk anggota Tim Nanggala. 

"Dulu mereka bertempur mempertaruhkan nyawa karena kecintaan dan kesetiaan mereka terhadap merah putih, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pancasila," demikian yang disampaikan pembawa acara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan hari ini. Para hadirin lantas diminta berdiri dan memberikan tepuk tangan yang meriah.

Dalam deskripsinya, pembawa acara menyebut prajurit Tim Nanggala yang dihadirkan tersebut adalah bagian dari grup 1 Kopassandha, yang beranggotakan 265 orang. Saat invasi tahun ke Timor Purtugis pada 1975 lalu, Tim Nanggala dipimpin oleh Sugito, yang kini telah pensiun.

Serangan Indonesia ke wilayah Timor Timur, bekas jajahan Portugis, terjadi pada 7 Desember 1975, atas perintah Presiden Suharto, untuk menyerang kelompok Fretilin. Ini dikenal sebagai 'Operasi Seroja'. Pasukan Indonesia akhirnya mengambil alih Timor Timur pada 1978. Selama periode itu, Human Rithgs Data Analysis Group mencatat ada banyak kekerasan terhadap warga. Lewat referendum 1999, Timor Timur akhirnya memutuskan untuk lepas dari Indonesia dan kini dikenal sebagai Timor Leste. 

Hingga kini, tak ada catatan pasti korban tewas akibat Operasi Seroja. Namun, Komisi Pengakuan, Kebenaran, dan Rekonsiliasi di Timor Leste (CAVR) PBB memperkirakan korban tewas mencapai 102.800 jiwa, yang terdiri dari masyarakat sipil dan militer Indonesia.

Istana Kepresidenan tak bersedia memberikan pernyataan soal undangan kepada Tim Nanggala di upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka hari ini. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto tak menjawab saat ditanya soal Tim Nanggala. 

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • HAM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!