KBR - Kementerian Kesehatan Korea Selatan hari ini mengonfirmasi
kematian dua warganya akibat sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Ini
adalah kematian pertama di negara tersebut. Perempuan berusia 58 yang
diketahui positif terjangkit MERS itu meninggal lantaran gangguan pernapasan
akut pada Senin kemarin. Korban lainnya adalah seorang pria berusia 71
yang dipastikan positif MERS beberapa hari yang lalu.
Kementerian Kesehatan melaporkan, pria itu meninggal hari ini. Lebih
dari enam orang kembali terdiagosis MERS pada Senin malam, sehingga
jumlah total yang terinfeksi sebanyak 25 termasuk dua yang meninggal.
Wabah terbaru yang terbesar di luar Timur Tengah ini memicu alarm
waspada masyarakat luas di negara ekonomi terbesar keempat di Asia itu.
Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye dikabarkan telah menegur pejabat
kesehatan di negara itu lantaran respon yang lambat. Petugas kesehatan
sangat dikritik karena membiarkan seorang pria yang terinfeksi MERS
melakukan perjalanan ke Tiongkok pekan lalu, meski sudah ada peringatan
ari dokter.
Pria 44 tahun itu melakukan perjalanan bisnis, tepat
sehari setelah ayahnya positif terdiagnosisi MERS dan pada Jumat pekan
lalu, dia juga dilaporkan positif terinfeksi. Pria tersebut melakukan
perjalanan ke Hong Kong sebelum ke Tiongkok, saat itu dia juga tengah di
bawah karantina.
Berdasarkan penelusuran, sindrom MERS di negara
tersebut pertama kali dibawa seorang pria berusia 68 yang terdiagnosis
setelah kembali dari perjalanan ke Arab Saudi. (CNA/ AFP)
Editor: Damar Fery Ardiyan