Bagikan:

Kelompok Aktivis Perempuan Lintasi Perbatasan Korea Utara - Selatan Demi Perdamaian

Kelompok yang disebut WomenCrossDMZ itu beranggotakan 30 orang.

BERITA | INTERNASIONAL

Senin, 25 Mei 2015 12:01 WIB

Author

Wydia Angga

Kelompok Aktivis Perempuan Lintasi Perbatasan Korea Utara - Selatan Demi Perdamaian

Kawasan demiliterisasi Panmunjom di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan pada April 2015. Foto: Antara

KBR- Sebuah kelompok aktivis perempuan internasional melintasi perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan yang dijaga ketat demi misi perdamaian kedua negara. Pada Minggu pagi (24/5/2015), sebuah bus menjemput mereka dari sisi Korea Utara dan mengangkut mereka di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang telah memisahkan kedua Korea selama lebih dari setengah abad.

Kelompok yang disebut WomenCrossDMZ itu beranggotakan 30 orang, termasuk feminis Gloria Steinem, serta dua pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Mairead Maguire dari Irlandia Utara dan Leymah Gbowee dari Liberia.

"Kami sangat antusias dan merasa positif bahwa kita telah menciptakan sebuah perjalanan di DMZ dengan damai dan melakukan proses rekonsiliasi yang selama ini dikatakan tidak mungkin," kata Steinem setelah kelompok itu tiba di Korea Selatan.

Para aktivis mengatakan, mereka bertindak sebagai "diplomat warga" di Korea Utara untuk berbicara dengan para perempuan selama mereka di sana. Steinem lebih lanjut mengatakan, mereka bisa belajar di atas kertas dan dari layar, tapi diperlukan kemampuan untuk memahami lebih dari sekedar belajar. Dan ini dapat diperoleh ketika dilakukan bersama sama dengan penuh empati.

Kelompok ini mengatakan, perempuan perlu dilibatkan dalam proses membangun perdamaian. Ini adalah panggilan untuk mempertemukan keluarga yang terpisah akibat perang Korea. (CNN)

Editor: Quinawaty Pasaribu
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 20

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8