HEADLINE

Vaksin Palsu, Pekan Depan Kemenkes Imunisasi Ulang 197 Anak

"Sudah dilakukan pendataan dan pelacakan bersama-sama Kemenkes dan juga tim di dalam satgas. Dari pendataan tersebut kemudian kita melaksanakan vaksinasi ulang,"

AUTHOR / Randyka Wijaya

Vaksin Palsu, Pekan Depan Kemenkes Imunisasi Ulang 197 Anak
Ilustrasi (foto: Antara)

KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menvaksin ulang dengan mengacu pada data pencatatan. Direktur Jenderal (Dirjen) Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Maura Linda Sitanggang mengatakan dari data itulah vaksinasi ulang dilakukan.

"Pendataan itu bisa dilakukan dari record atau catatan. Karena vaksin itu selalu diikuti oleh pencatatan dan pelaporan. Ada sistem surveillance. Dari situ kita lihat, kira-kira yang sudah menerima vaksin secara laboratorium sudah jelas palsu. Itu sudah bisa dilakukan pendataan dan pelacakan bersama-sama Kemenkes dan juga tim di dalam satgas. Dari pendataan tersebut kemudian kita melaksanakan vaksinasi ulang," kata Maura Linda Sitanggang di Gedung Kemenkes Jakarta, Selasa (12/07/2016).


Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksinasi ulang kepada 197 anak di Ciracas, pekan depan. Vaksinasi ulang dimulai dari klinik Bidan Elly, lantaran telah tersedia data lengkap jumlah anak yang menerima vaksin. Mengenai jenis vaksin yang akan diberikan, kata Linda, tergantung catatan vaksinasi para korban.


"Kita lihat vaksinnya apa, itu sudah ada pedomannya sesuai dengan pedoman imunisasi nasional," ujarnya.


Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan 37 Fasilitas Pelayanan Kesehatan di 9 provinsi yang membeli vaksin tidak resmi. Dari situ, BPOM meneliti 39 sampel dan menemukan 5 vaksin palsu.


Selain itu, BPOM juga meneliti 15 produk vaksin sitaan Bareskrim. Hasil penelitian itu menemukan 6 vaksin palsu dan 1 vaksin dengan kadar yang tidak sesuai.


Temuan tersebut akan ditindaklanjuti Kemenkes dengan mendata ulang pasien yang menerima vaksin palsu. Dari data itu, Kemenkes akan melakukan vaksinasi ulang. Hingga saat ini, satgas baru bisa mendata 197 anak penerima vaksin palsu di Ciracas yang dinyatakan lengkap.


"Sampai hari ini kita bisa mengidentifikasi 197 (korban vaksin-red)," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Bareskrim Polri Agung Setya di Kemenkes, Selasa (12/07/2016).


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!