HEADLINE

Menteri Luhut Pastikan Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua Independen

"Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan mengklaim tim penyelesaian pelanggaran HAM Papua bekerja secara independen. "

Katarina Lita

Menteri Luhut Pastikan Tim Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua Independen
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan saat mengisi kuliah umum di Universitas Indonesia (UI). Foto: ANTARA

KBR, Jayapura - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Panjaitan mengklaim tim penyelesaian pelanggaran HAM Papua bekerja secara independen. Pasanya, tim tersebut berisi aktivis HAM Papua dan anggota Komnas HAM.

Menteri Luhut dalam kunjungannya ke Papua, juga meyakinkan sejumlah pihak bahwa pemerintah pusat tak akan campur tangan dalam kerja tim tersebut. Selain itu di Kantor Gubernur Papua, Luhut juga sempat menemui sejumlah tokoh agama untuk berbicara tentang HAM dan pembangunan di Papua.


"Jadi tidak ada yang tidak transparan, siapa saja yang mau ikut, boleh. Komnas HAM juga ikut. Kita mau tahun ini supaya bisa selesai. Supaya jangan ada lagi selalu cerita, tadi bilang kriminal, dibilang tidak kriminal atau sebaliknya. Kita nggak mau, kita nggak mau ada bohong. Kita mau terbuka," jelas Luhut, Jumat (17/6/2016).


Sebelumnya, tim penyelesaian pelanggaran HAM Papua ditolak oleh sejumlah pihak di Papua, semisal oleh lembaga DPR Papua dan organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Alasannya, tim tidak independen.


Selain dari lembaga independen, tim ini juga diawasi oleh duta besar dari PNG, Fiji, New Zealand dan Vanuatu. Rencananya hasil tim investigasi ini akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo pada akhir tahun.


Dalam kunjungannya di Papua, Luhut akan berkunjung ke Wamena, Merauke dan Manokwari, untuk bertemu langsung dengan pemuka agama, tokoh masyarakat, mahasiswa serta apartur kepolisian dan TNI. (qui) 

  • pelanggaran HAM papua
  • Luhut Panjaitan
  • komnas ham

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!