BERITA

Jelang Asesmen Nasional 2021, Kemdikbud Minta Guru dan Orang Tua Tak Bebani Siswa

""Jangan bebani anak-anak kita dengan persiapan secara kognitif umpamanya secara psikis terhadap Asesmen Kompetensi Minimum. AKM bukan ujian.""

Fachri Iman

Jelang Asesmen Nasional 2021, Kemdikbud Minta Guru dan Orang Tua Tak Bebani Siswa
Siswa mengenakan masker dan pelindung muka saat mengikuti pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Kudus, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). (Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho)

KBR, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengingatkan agar para guru dan orang tua tetap memperhatikan kondisi psikis anak didik, menjelang Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan bulan Agustus ini.

Direktur Sekolah Dasar di Kemdikbud Sri Wahyuningsih mengatakan penilaian yang akan dilaksanakan secara daring tersebut tidak digunakan untuk menilai prestasi peserta didik ataupun kinerja guru.

Sri Wahyuningsih mengatakan, siswa tidak boleh merasa tertekan saat mempersiapkan diri menuju Asesmen Nasional (AKM). Ia berharap ada kerja sama yang baik antara sekolah dan orang tua.

“Jangan khawatir, apalagi panik terhadap kebijakan Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberlakukan insyaallah mulai di tahun 2021. Kita, orang tua mari kita siapkan psikologis anak dengan baik. Satuan pendidikan mari kita siapkan komunikasi yg baik antara sekolah dan orang tua. Jangan bebani anak-anak kita dengan persiapan secara kognitif umpamanya secara psikis terhadap Asesmen Kompetensi Minimum. AKM bukan ujian,” kata Sri dalam webinar mengenai Asesmen Kompetensi Minimum, Senin (2/8/2021).

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengganti Ujian Nasional dengan instrumen asesmen yang disebut Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang mencakup literasi (membaca) dan numerasi (matematika).

Hasil Asesmen Nasional nantinya akan digunakan untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan pembelajaran di Indonesia.

Editor: Agus Luqman

  • Asesmen Nasional
  • Asesmen Kompetensi MInimum
  • AKM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!