BERITA

Pengamat: Efektif, Upaya Pemerintah Urai Macet Mudik

Pemudik dapat merasakan waktu tempuh normal seperti kondisi sebelum Lebaran. Padahal tahun-tahun sebelumnya, pemudik dapat menempuh waktu hingga 30 jam di jalanan.

AUTHOR / Muthia Kusuma

Pengamat: Efektif, Upaya Pemerintah Urai Macet Mudik
Pintu gerbang Tol Cipali. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai, upaya pemerintah sekarang untuk mengurangi macet kendaraan pemudik lebih efektif dari tahun lalu.

Djoko menyebut sistem satu arah dapat mengurangi waktu tempuh pemudik yang melewati Trans-Jawa.

Menurutnya, pemudik dapat merasakan waktu tempuh normal seperti kondisi sebelum lebaran. Padahal tahun-tahun sebelumnya, pemudik dapat menempuh waktu hingga 30 jam di jalan.

"Kalau one way traffic yang dilakukan pemerintah saat ini ya sebenarnya sudah banyak sekali membantu untuk arus mudik ya. Karena bisa menambah kapasitas jalan. Memang segala sistem itu ada positif dan negatifnya tapi secara umum besar sekali manfaat yang mudik, perjalanannya tidak begitu jauh beda dengan kondisi normal. Kalau katakanlah dua tahun mudik ke Jawa tengah itu bisa diatas 30 jam, ke Solo, Yogyakarta, apalagi Madiun, Jawa Timur ya tahun ini rata-rata mereka sudah tibalah di Jawa Tengah," ucap Joko kepada KBR, Senin (03/06/2019).

Tapi, tidak ada gading yang tak retak, begitupun sistem satu arah tersebut. Menurut Djoko, sisi negatif dari sistem satu arah berdampak pada angkutan umum yang mau menjemput arus mudik akan terganggu waktu tempuhnya.

Namun hal tersebut dapat dikoordinasikan agar pengembalian massa ke Jakarta pada situasi one way dapat disiasati dengan tidak memberlakukan sistem satu arah selama 24 jam penuh.

Selain upaya satu arah, pemerintah juga memfasilitasi tol-tol baru yang dapat dilintasi oleh pemudik. Ia menyarankan pemerintah, untuk mempercepat jalur penghubung ke selatan agar maksimal manfaatnya bagi pengguna jalan. Bahkan, dampak positif pembangunan jalur selatan juga dapat dirasakan bagi pemudik yang melintasi Nagreg, Jawa Barat. 

Editor: Fadli Gaper

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!