BERITA

Pemprov Jabar Minta Kewenangan Atur Distribusi Vaksin

""Daftar alokasi dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) masih belum 100 persen akurat""

Arie Nugraha

Pemprov Jabar Minta Kewenangan Atur Distribusi Vaksin
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

KBR, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ridwal Kamil mengusulkan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan, agar Pemerintah Provinsi diberikan kewenangan lebih besar mengatur distribusi vaksin ke pemerintah kabupaten dan kota, agar lebih tepat sasaran.

Menurutnya, saat ini penyaluran vaksin kurang efektif dan efisien. Apalagi dalam pelaksanaannnya, banyak kabupaten dan kota yang berlebih, dan banyak pula yang kekurangan vaksin.

"Daftar alokasi dari Kemenkes masih belum 100 persen akurat. Dari analisa kita kalau ikut rekomendasi Kemenkes, ada lima kabupaten dan kota dalam hitungan lima hari sudah habis (stok vaksin). Sudah itu dia engga dapat jatah (lagi). Sementara ada juga yang dikasih (vaksin) menurut teori Kemenkes, satu bulan itu belum habis kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan pers daring di akun YouTube Jabar ProvTV Bandung, Jumat (6/8/2021).

Bekas Wali Kota Bandung ini mengatakan, tidak seragamnya data kebutuhan vaksin di daerah dengan Kementerian Kesehatan ini memicu kekurangan persediaan vaksin. Bahkan Pemerintah provinsi kini diibaratkan hanya sebagai penyalur vaksin, dibandingkan menjadi pengelola kebutuhan vaksin.

"Kalau sekarang kita ibaratnya hanya jadi tukang pos. Menerima vaksin kemudian menyalurkan sesuai daftar alokasi (yang disusun pusat). Maka kami meminta agar diserahkan ke provinsi, kami yang mengatur distribusi ke daerah berdasarkan kecepatan dan analisa evaluasi kami, termasuk provinsi bisa membagikan kepada pihak ketiga," kata Ridwan Kamil.

Agar target vaksinasi massal rampung Desember 2021, jelas Ridwan, Pemprov Jawa Barat memerlukan 15 juta dosis hingga akhir tahun mendatang. Selain itu, Pemprov Jabar juga membutuhkan 22 ribu vaksinator baru.

Saat ini, katanya, Pemprov Jabar berusaha memenuhi kekurangan tenaga vaksinator itu dan bekerja sama dengan stakeholders seperti asosiasi perawat, TNI dan Polri, hingga relawan.

“Puncaknya adalah kalau Desember harus beres maka Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar apakah ini bisa dipenuhi? Kita akan menghabiskan apa yang diberikan,” pungkas Ridwan Kamil.


Editor: Kurniati Syahdan

  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksinasi
  • vaksin
  • Stok Vaksin
  • Jawa Barat

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!