BERITA

Kontribusi UMKM terhadap Ekspor 14 Persen, Lebih Rendah dari ASEAN

"Secara keseluruhan UMKM tetap berperan penting pada perekonomian Indonesia."

Siti Sadida Hafsyah

Kontribusi UMKM terhadap Ekspor 14 Persen, Lebih Rendah dari ASEAN
Industri kreatif kerajinan tangan daur ulang dari limbah. Foto: Friska Kalia/KBR

KBR, Jakarta- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia belum berkontribusi besar pada ekspor, terutama jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga yang termasuk dalam ASEAN. Hal ini diungkapkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM).

Menurut, Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kemenkop UKM, Fixy, hal itu terjadi salah satunya dipengaruhi oleh faktor kelas UMKM.

"Angka yang paling rendah itu adalah kontribusi UMKM kita terhadap ekspor. Bila dibandingkan dengan negara tetangga. Tidak usah jauh-jauh, kita tetangganya yang dekat-dekat saja, itu ASEAN. Itu kontribusi UMKM kita terhadap ekspor memang masih di bawah. Kita itu masih di 14 persen. Sementara negara-negara lain yang sekelas kita, itu sudah ada di kisaran naiklah. Mendekati ke angka 20 persenan," jelas Fixy dalam webinar bertajuk 'How To Maximize Indonesia's SME Ecosystem - Artajasa Webinar Series, Episode 1' (28/07/21).

Fixy menjelaskan, semakin besar omzet yang dihasilkan UMKM, maka bisa masuk kategori atas atau kelas yang tinggi.

"Kalau kita lihat lagi struktur usaha kita yang sebagian besar ada di bawah piramida, di 63 jutaan yang memang mikro. Kalau kita lihat ke ekspor memang masih jauh. Di situlah memang terlihat perlunya kita meningkatkan kelas UMKM kita, kalau kita mau menaikkan kontribusi UMKM kita terhadap ekspor," katanya.

Didominasi Kelas Mikro

Menurut Fixy, struktus usaha UMKM Indonesia dapat digambarkan seperti piramida. Di mana, semakin di bawah kelasnya, semakin tinggi juga jumlah UMKM yang masuk ke dalam kelas tersebut. Indonesia didominasi UMKM kelas mikro.

Mengenai hal ini, ia mengklaim Kemenkop UKM tengah berupaya mendorong kenaikan kelas para UMKM, agar dapat lebih banyak terlibat dalam aktivitas ekspor.

Namun, meski kontribusi terhadap ekspor masih rendah, secara keseluruhan UMKM tetap berperan penting pada perekonomian Indonesia.

"Kontribusi terhadap perekonomian nasional itu tidak berubah, itu masih sekitar 60 persen, untuk tenaga kerja juga tetap masih di 97 persen tenaga kerja kita bergerak di sektor UMKM," ujarnya.

Editor: Sindu

  • UMKM
  • UKM
  • Kemenkop UKM
  • ASEAN
  • Ekspor
  • Kontribusi UMKM
  • Kinerja Ekspor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!