BERITA

Daerah Ini Pernah Seminggu Tanpa Vaksinasi, Apa Kata Menteri Kesehatan?

"Padahal, dinas kesehatan setempat menargetkan bisa memvaksinasi ribuan orang per hari."

Heru Haetami, Yovinka Ayu

Daerah Ini Pernah Seminggu Tanpa Vaksinasi, Apa Kata Menteri Kesehatan?
Aparat bersiaga menjaga proses kedatangan vaksin Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (25/03/2021). Foto: ANTARA

KBR, Kutai Kartanegara- Sejumlah daerah di luar Pulau Jawa dan Bali mulai melaporkan kelangkaan vaksin Covid-19 di wilayah mereka. Salah satunya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Akibatnya, proses vaksinasi menjadi terhambat. Padahal, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara menargetkan bisa memvaksinasi ribuan orang per hari.

Kepala Dinkes Kutai Kartanegara, Martina Yulianti menyebut target itu terkendala lambannya distribusi vaksin dari pemerintah pusat.

“Sebenarnya kami sebagai vaksinator siap, kami bisa memiliki laju vaksinasi sampai 4 ribu per hari. Namun, yang kita hadapi sekarang adalah kelangkaan vaksin,” kata Martina dalam diskusi daring bertajuk Kenal dan Cegah Varian Baru Virus Covid-19 di kanal YouTube Kemkominfo TV, Rabu (4/8/2021).

Martina mengatakan capaian vaksinasi di Kutai Kartanegara baru mencapai 16 persen. Hal itu dipengaruhi adanya jeda waktu distribusi hingga seminggu lamanya.

“Karena ini mempengaruhi waktu distribusi. Ketika kami dengan 32 fasilitas kesehatan tingkat pertama itu misalnya masih ada sekitar 10 ribu dosis, kemudian harus dihabiskan dulu baru dikirim vaksinnya. Ini tentu butuh satu minggu, otomatis kita satu minggu tidak ngapa-ngapain karena vaksinnya tidak ada,” tuturnya

Ia berharap, pemerintah pusat bisa lebih memperhatikan distribusi vaksin dengan melihat karakteristik geografis masing-masing wilayah.

“Sampai hari ini hal yang kami anggap cukup menghambat adalah ketersediaan vaksin ini. Sehingga cakupan rendah dan untuk masyarakat rentan rendah, ini yang menimbulkan angka kematian tinggi,” tutupnya.

Tanggapan Kementerian Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kekurangan vaksin yang dialami sejumlah daerah lantaran Indonesia baru menerima 20 persen dosis dari total vaksin yang dipesan pemerintah.

Budi Gunadi memastikan pemerintah akan kembali kedatangan vaksin dalam jumlah banyak pada Agustus dan September.

"Vaksinasi yang paling besar memang akan datang vaksinasi itu di bulan Agustus dan September. Ada kekurangan di daerah sini dan sana karena memang baru 20 persen vaksin yang datang. Sisanya 80 persen itu datangnya dari Agustus sampai Desember," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers secara daring, Senin (2/8/2021).

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut 258 juta vaksin sudah dipastikan akan masuk Indonesia. Kemudian masih ada sekitar 70 juta vaksin yang statusnya belum pasti alias unfix.

"Total dari kalau semuanya bisa kita peroleh Agustus dan Desember itu sekitar 331 juta. Bandingkan, ini kan hampir 4 kali lipat dari apa yang kita peroleh di bulan Januari sampai Juni. Jadi ini membutuhkan peningkatan yang sangat pesat dari sisi vaksinasi di seluruh daerah daerah ," kata Budi

Budi menyatakan vaksinasi akan dikonsentrasikan pada daerah-daerah dengan angka kasus paling banyak dan kematian paling tinggi di Jawa dan Bali khususnya 7 wilayah aglomerasi besar.

"Jadi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya raya dan juga Malang Raya plus Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematian yang paling tinggi," pungkasnya.

Editor: Sindu

  • Kutai Kartanegara
  • Kabupaten Kutai Kartanegara
  • Satgas Covid-19
  • Covid-19
  • Kemenkes
  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksin covid-19
  • Vaksin Langka
  • Stok Vaksin
  • Dinkes Kutai Kartanegara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!