BERITA
Banjir Bandang, Listrik dan Jaringan Komunikasi Nyaris Lumpuh di NTB
Terkait bantuan logistik bagi korban banjir, BPBD Provinsi NTB bersama Dinas Sosial NTB mengirim tiga mobil truk berisi bantuan logistik seperti makanan, selimut dan obat obatan.
AUTHOR / Agus Lukman
KBR, Mataram - Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Bima, Kota Bima dan sebagian Kabupaten Sumbawa merendam ribuan rumah. Selain itu banjir ikut merendam fasilitas publik seperti jalan raya dan ikut berdampak pada infrastruktur telekomunikasi dan listrik.
Banjir kini menyebabkan akses listrik dan komunikasi terutama di wilayah Bima nyaris lumpuh.
Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB Agung Pramudya mengatakan kondisi listrik dan jaringan selular masih terganggu. Aliran listrik di beberapa titik sengaja diputus untuk menghindari bahaya. Jalur komunikasi dilaporkan mulai bisa dilakukan namun hanya sebatas SMS.
Agung Pramudya mengatakan pada Rabu (21/12/2016) malam BPBD NTB telah mengirim 10 orang tim perintis dari PLN Wilayah NTB dengan membawa delapan unit genset (mesin pembangkit listrk). Sedangkan Kamis (22/12/2016) siang sebanyak 30 ahli dari PLN juga diberangkatkan ke wilayah Bima beserta peralatannya yang dibawa menggunakan dua unit truk.
"Listrik kondisinya agak berat karena banyak tiang yang rubuh, kabel yang putus. Ada yang sengaja dimatikan untuk pengamanan. Kami upayakan hari ini bisa listrik dan seluler (berfungsi), mudah-mudahan bisa segera teratasi. Tadi malam kami kirim 10 orang tim perintis dari PLN berikut genset delapan unit," kata Agung Pramudya, di Mataram, Kamis (22/12).
Baca: Banjir Rendam Ribuan Rumah di Bima
Terkait bantuan logistik bagi korban banjir, BPBD Provinsi NTB bersama Dinas Sosial NTB mengirim tiga mobil truk berisi bantuan logistik seperti makanan, selimut dan obat obatan.
BPBD belum memperoleh informasi ada tidaknya korban jiwa atau luka dalam bencana banjir tersebut.
Agung Pramudya mengatakan, kondisi terkini di wilayah Bima terlihat banjir bandang sudah mulai surut. Warga sudah mulai membersihkan rumah dan membuang material yang masuk ke lingkungan penduduk.
Baca: 351 Orang Tewas Akibat Bencana Selama 2016
Penyebab banjir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan banjir yang melanda beberapa wilayah di NTB disebabkan badai siklon tropis Yvette yang berada di Samudera Hindia, tepatnya di selatan wilayah Bali. Lokasi siklon tropis itu berada sekitar 620 kilometer arah selatan Denpasar.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan siklon bergerak menuju arah utara timur laut hingga meyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan. Badai siklon tropis ini kemudian memicu hujan ekstrem di beberapa wilayah di NTB sejak Selasa hingga Rabu (21/12/2016) dan menyebabkan banjir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan siklon tropis itu masih akan berada di Samudera Hindia hingga Kamis (22/12/2016) ini, sekitar 590 km sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Timur Laut dan kekuatan 85 km/jam (45 knot).
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jaw Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
BMKG juga menyebut siklon tropis Yvette juga berpotensi menyebabkan gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga empat meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB, Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat.
Bahkan, gelombang laut dengan ketinggian lebih dari empat meter berpotensi terjadi di wilayah Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kondisi ini berpotensi menambah volume banjir di NTB. Hingga Rabu malam, Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir dan sejumlah jadwal penerbangan dibatalkan.
Kepala BNPB Willem Rampangilei telah melaporkan kepada Presiden perkembangan penanganan banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa. BNPB telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan.
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!