BERITA
Bangkai KMP Yunicee Berada di Jalur Pelayaran Ketapang-Gilimanuk
KMP Yunicee mengangkut 40 kendaraan.
AUTHOR / Hermawan Arifianto
KBR, Banyuwangi- Bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee yang tenggelam di Selat Bali akan diangkat ke permukaan. Kapal yang tenggelam pada Selasa, 29 Juni 2021 lalu itu, berada di kedalaman 78 meter dari permukaan laut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Banyuwangi, Binyamin Ginting menjelaskan bangkai KMP Yunicee berada di jalur pelayaran Ketapang-Gilimanuk dan sebaliknya. Sehingga jika dibiarkan bakal mengganggu keselamatan pelayaran.
Menurutnya, proses pengangkatan bangkai kapal ke permukaan diperkirakan tidak terlalu sulit. Meski demikian perlu ada koordinasi dan kesepakatan antara perusahaan pemilik kapal dan pihak terkait untuk proses pengangkatan. Bangkai KMP Yunicee berada di 1,6 kilometer selatan Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dengan kedalaman 78 meter.
"Tentu nanti ada kewenangan syahbandar, karena itu ada di alur pelayaran memang harus diangkat. Nanti kita berkoordinasi dengan Syahbandar UPP Gilimanuk untuk menginstruksikan kepada pemilik kapal untuk segera melakukan pengangkatan kapal. Karena ini berbahaya bagi keselamatan pelayaran nanti di sekitar Gilimanuk," ujar Binyamin Ginting, Jumat (2/7/2021) di Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Banyuwangi, Binyamin Ginting menyatakan belum menghitung secara pasti berapa kerugian materi akibat insiden tenggelamnya KMP Yunicee.
Namun, berdasarkan manifes, KMP Yunicee mengangkut 40 kendaraan, yang terdiri dari 18 unit kendaraan sedang, 17 unit mobil jenis Pick Up, kendaraan kecil 2 unit dan sepeda motor 3 unit.
Sementara itu untuk korban hilang sampai saat ini masih terus dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan. Data terbaru dari Pos SAR Gilimanuk, Bali, jumlah korban hilang bertambah menjadi 18 orang. Sedangkan untuk korban selamat 51 orang dan meninggal 7 orang.
Editor: Sindu
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!