BERITA

[ Beking Narkoba ] TGPF Segera Panggil Tiga Perwira dalam Testimoni Freddy Budiman

"Video tersebut dibuat pada 28 Juli 2016"

Bambang Hari

[ Beking Narkoba ] TGPF Segera Panggil Tiga Perwira dalam Testimoni Freddy Budiman
Terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman. Foto: KBR/Ridlo


KBR, Jakarta- Tim Gabungan Pencari Fakta bentukan Kepolisian Indonesia mengaku telah menyaksikan video yang dibuat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Anggota TGPF, Hendardi mengatakan, video itu dibuat sebelum pelaksanaan eksekusi terpidana mati Freddy Budiman.

"Perlu diklarifikasi, yang membuat video itu adalah Humas Ditjen PAS, yang kemudian diserahkan kepada Menkumham Yasonna Laoly. Selanjutnya, video itu diserahkan kepada Kapolri, hingga sampai kepada kami, untuk kepentingan penyelidikan," kata Hendardi saat diwawancara KBR melalui sambungan telepon, Selasa (30/8/2016).


Video tersebut dibuat pada 28 Juli 2016 secara berurutan. Dalam video tersebut, kata Hendardi, berisi pernyataan Freddy mengenai perubahan sikapnya yang lebih relijius menjelang eksekusi mati.


"Jadi video itu salah satunya berisi tentang perjalanan spiritual Freddy selama di penjara," tambahnya. Dalam video itu, Freddy juga menyebut tiga nama perwira di kepolisian. Meski begitu, Hendardi menegaskan ketiga nama itu tidak ada kaitannya dengan bisnis jaringan narkotika, maupun terkait aliran dana bisnis narkotika ke sejumlah beberapa petinggi BNN, Polri, dan TNI--seperti keterangan yang diberikan oleh Haris Azhar. Ketiga perwira tersebut kata dia, hingga kini masih ada yang aktif di institusi Polri.


"Sebagian masih aktif. Dan sebagian lagi saya tidak tahu. Saya belum mengeceknya juga. Tapi jangan dulu buru-buru beranggapan negatif. Yang kita cari kan soal aliran dana. Bisa saja nama-nama ini dijadikan sebagai batu loncatan untuk mengungkap nama-nama lain yang justru terlibat," kata dia.


Karenanya kata dia, tim dalam waktu dekat juga akan memanggil ketiga aparat yang disebut oleh Freddy. Hendardi menegaskan ia sengaja tidak menyebut nama atau inisial untuk menghindari interpretasi yang keliru karena berpotensi mengganggu proses penyelidikan lebih lanjut. Langkahnya itu juga untuk memastikan adanya perlindungan hak kepada aparat yang disebut.


Dalam video itu, lanjut Hendardi, Freddy juga memberikan semacam evaluasi dan saran menyangkut penanganan narapidana di lembaga pemasyarakatan dan dalam kaitannya dengan upaya menghapuskan praktik peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan.


"Dalam video tersebut, FB juga menghimbau agar penanganan napi narkoba dilakukan secara ketat, tidak dipindahkan dari satu penjara ke penjara lain, termasuk keharusan adanya isolasi dari napi lain," ujar Hendardi.


Hendardi, yang juga menjabat sebagai Ketua Setara Institute itu menambahkan, video itu merupakan petunjuk awal dalam upaya yang dilakukan tim untuk mengungkap adanya peredaran dana bisnis narkotika--yang disebut-sebut mengalir ke sejumlah aparat.


"Intinya kami memandang bahwa pekerjaan tim masih panjang. Sebab masih ada yang perlu kami dalami lagi," imbuhnya.

Editor: Malika

https://ssl.gstatic.com/ui/v1/icons/mail/images/cleardot.gif

  • beking narkoba
  • Freddy Budiman
  • pengakuan Freddy Budiman
  • testimoni freddy budiman
  • bisnis narkoba
  • hendardi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!