BERITA
2 Bulan Tak Ada Penerbangan, Kecamatan Krayan di Perbatasan Kaltara Terisolasi
Akses keluar masuk ke kecamatan tersebut hanya bisa menggunakan penerbangan. Sedangkan sampai saat ini tidak ada pesawat yang melakukan penerbangan secara reguler ke Krayan.
AUTHOR / Adhima Soekotjo
KBR, Nunukan - Wilayah Kecamatan Krayan di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara masih terisolasi selama hampir dua bulan terakhir.
Hal itu disebabkan karena tidak kunjung ada pemenang tender subsidi ongkos angkut untuk penerbangan ke wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu. Tender dilakukan Kementerian Perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan Hanafiah mengatakan akses keluar masuk ke kecamatan tersebut hanya bisa menggunakan penerbangan. Sedangkan sampai saat ini tidak ada pesawat yang melakukan penerbangan secara reguler ke Krayan.
"Sampai sekarang belum ada informasi siapa yang menang dalam hal ini, karena masyarakat memang sekarang sedang menunggu. Kami sendiri juga masih tetap tergantung kepada pelaksanaan lelang di pokja,” ujar Hanafiah Jumat (24/02/2017).
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan Hanafiah mengatakan pada tahun ini Kementerian Perhubungan mengalokasikan subsidi penerbangan sekitar Rp6 miliar rupiah di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan.
Selain dari Kementerian Perhubungan, subsidi juga diberikan pemerintah Kabupaten Nunukan melalui APBD senilai Rp6 miliar rupiah. Namun hingga akhir Februari penerbangan bersubsidi dari dan menuju Krayan masih terkendala proses lelang.
Akibat tidak adanya jalur menuju Krayan, warga Krayan yang berada di Nunukan harus melintasi Malaysia lebih dulu sebelum ke Kecamatan Krayan.
Akses penerbangan menuju ke Krayan hampir selalu bermasalah karena proses lelang tender subsidi ongkos angkut peerbangan, sejak 2013.
Baca juga:
<li><b>
2014, Penerbangan Macet, Masyarakat Krayan Tak Bisa Keluar Wilayah Perbatasan
<li><b>
2016, Izin Terbang Habis, Warga di Perbatasan Numpang 'Lewat' Malaysia
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!