KBR, Jakarta- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan akan sulit melacak identitas terduga penyerang pernyidik KPK Novel Baswedan berdasarkan sketsa. Ini disampaikan menanggapi rencana polisi yang ingin meminta Kemendagri mencocokkan sketsa identitas terduga pelaku lewat data kependudukan.
Dirjen Catatan Sipil Kemendagri, Zudan Arif Fakhrullah, pencarian akan lebih mudah jika polisi memiliki foto terduga pelaku. Kendati demikian, kemendagri akan tetap mencoba mencari identitas pelaku berdasar sketsa.
"Kalau kita sudah dapat fotonya, nanti kita cocokkan. Kalau gambar, tidak bisa. Saya belum mendapatkan surat koordinasi untuk masalah itu. Tapi nanti kita akan uji dengan berbagai cara. Yang paling bagus validitasnya itu kalau foto wajah. Kami belum pernah menguji sketsa, jadi kami nanti harus coba dulu," kata Zudan melalui sambungan telepon kepada KBR, Jumat (16/12).
Zudan menambahkan, bila ada fotonya, dia mengatakan, Direktorat Jenderal Dukcapil bisa langsung menganalisa di pusat data.
"(Nanti) langsung menembak ke data center, dan dicocokan dengan foto Kartu Tanda Penduduk Elektronik, untuk melihat mana yang mirip," kata dia.
Setelah analisa di pusat data, Zudan menjelaskan, nama dan tempat tinggal pelaku serta keluarganya, bisa diketahui. Sebab, KTP Elektronik terhubung dengan data Kartu Keluarga.
Sebelumnya polda Metro Jaya berencana bekerjasama dengan Direktorat Catatan Sipil Kemendagri untuk menyelidiki kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Polisi berniat mencocokan sketsa wajah pelaku yang sudah dirilis pada pertengahan November lalu. Total ada 3 sketsa yang dirilis kepolisian.
Editor: Dimas Rizky