BERITA

Penuntasan Kasus Novel, Kuasa Hukum Tak Yakin Idham Berani Ungkap

""Kita tidak terlalu optimis dengan pergantian Kapolri kasus Novel Baswedan akan dibuka. Kita selalu berharap presiden membentuk TGPF independen. ""

Lea Citra

Penuntasan Kasus Novel, Kuasa Hukum Tak Yakin Idham Berani Ungkap
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan usai menjalani operasi mata di Rumah Sakit Singapura, Kamis (18/5/2017). (Sumber: KPK)

KBR, Jakarta-  Kuasa Hukum Novel Baswedan pesimistis akan kinerja calon Kapolri baru, Idham Aziz terkait kasus penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Kuasa hukum Novel, Alghiffari Aqsa memprediksikan, Idham Aziz takkan mengungkapkan kasus ini. Dia beralasan,  kepolisian diduga terlibat pada kasus penyerangan Novel Baswedan.

Alghiffari menganggap, Tim Gabungan Pencari Fakta bentukan presiden adalah satu-satunya cara menyelesaikan kasus ini.

"Sebenarnya kita tidak terlalu optimis   dengan pergantian Kapolri  kasus Novel Baswedan akan dibuka. Kita selalu berharap  presiden membentuk  TGPF independen. Orang-orang yang termasuk pak Idham Aziz   adalah orang yang gagal mengungkap kasus Novel Baswedan. Beliau telah gagal mengungkapkan kasus Novel Baswedan. Saya tidak yakin, Pak Idham Aziz punya keberanian, membuka kasus itu. Karena kita sama-sama tahu, pak Idham dianggap orangnya pak Tito," kata Alghiffari Aqsa kepada KBR, Senin (28/10/2019).


Selain kasus penyerangan Novel, Kuasa hukum Novel, Alghiffari Aqsa memperkirakan, Idham Aziz takkan berani membuka kasus buku merah. Menurutnya, kasus buku merah akan terus mangkrak.


Alghiffari mengatakan, ada sederet pekerjaan rumah untuk kapolri baru. Kata dia, kapolri baru harus memperbaiki kinerja kepolisian terkait penenganan aksi dan penyelesaian kasus-kasus hukum yang mangkrak.


"Wajah polisi harus berbeda hari ini, siapa pun pemimpinnya. Jadi jangan sampai justru ada kekecewaan yang luar biasa di masyarakat. Akhirnya tidak percaya dengan institusi penegakan hukum. Itu yang betul-betul kita khawatirkan," ujarnya.

 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memastikan kerja Polri mengusut kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan tak akan mandek. Jokowi mengatakan, pengusutan kasus Novel akan terus ia tagih pada kapolri pengganti Tito.

Ia juga mengklaim telah menerima laporan perkembangan pengusutan tersebut sebelum Tito mengundurkan diri dan diangkat menjadi mendagri.

"Akan saya kejar pada Kapolri yang baru, agar bisa diselesaikan. Dan saya sudah melihat laporan yang kemarin sebelum saya angkat Pak Tito menjadi Mendagri, saya kira ada perkembangan yang sangat baik, yang nanti akan diteruskan pada Kapolri baru, dan diumumkan kalau sudah selesai. Ini bukan sebuah kasus yang mudah," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019).


Jokowi tak menjelaskan isi laporan hasil analisis tim teknis Polri soal penyerangan Novel, yang Tito sampaikan padanya. Namun, ia berjanji pengusutan pelaku dan dalang penyerangan Novel akan segera rampung dan diumumkan kepada publik.


Jokowi sudah mengirim nama Kabareskrim Idham Azis ke DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan, sebagai calon tunggal Kapolri.

Untuk sementara Wakil Kapolri Ari Dono Sukmanto ditunjuk  sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kapolri.  




Editor: Rony Sitanggang

  • Idham Aziz
  • Kapolri Tito Karnavian
  • Kasus Novel Baswedan
  • uji kelayakan dan kepatutan
  • calon Kapolri
  • Tito Karnavian
  • TGPF Novel Baswedan
  • Novel Baswedan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!