BERITA

Rupiah Melemah, Produsen Tahu dan Tempe Naikkan Harga Jual

"KBR68H, Jakarta - Efek melemahnya nilai rupiah mulai terasa. Sepertinya prediksi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMI) akan terbukti."

Doddy Rosadi

Rupiah Melemah, Produsen Tahu dan Tempe Naikkan Harga Jual
rupiah, melemah, harga tahu tempe

KBR68H, Jakarta - Efek melemahnya nilai rupiah mulai terasa. Sepertinya prediksi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMI) akan terbukti.  GAPMI sebelumnya memprediksi harga makanan dan minuman akan naik sekitar 10 persen. Bisa jadi ini terjadi pada harga tahu dan tempe karena bahan bakunya yaitu kedelai, masih bergantung pada impor. Sejumlah produsen tahu dan tempe bahkan sudah mogok produksi. Bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Irvan Immasyah dengan Ketua Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Sutaryo dalam program Sarapan Pagi

Mogok produksi pengusaha tempe tahu ini di Bandung ya?

Bandung.

Daerah lain ada yang akan melakukan juga?

Semua akan melakukan.
 
Kapan?

Sepertinya pertengahan minggu ini.

Kemarin sudah kirim surat ke Kementerian Keuangan mendesak bea impor dihapus sementara, sudah ada tanggapan dari pemerintah?

Kalau dihapus tidak begitu signifikan karena angkanya cuma Rp 400 sementara bengkaknya lebih dari Rp 3.000.

Terakhir beli kedelai impor berapa per kilogram?

Terakhir Rp 8.450 di tingkat importir, di pengrajin hampir Rp 9.000.

Pemerintah menetapkan HPP tidak ada pengaruhnya ya?

Tidak ada pengaruh sama sekali.

Kondisi pasokan terakhir bagaimana?

Ini yang sangat mengkhawatirkan stok. Jadi dalam rangka Perpres dan Permendag diimplementasikan itu menunggu peraturan barang impor lagi masih tertahan karena belum keluar.

Dengan kondisi seperti ini yang bisa dilakukan apa?

Harus menaikkan harga. Mungkin yang bisa dilakukan adalah menekan harga dan mengurangi produksi karena daya belinya semakin lemah.

Yang paling merasakan dampaknya ini kelompok pengrajin tahu tempe mana?

Semuanya.
 
Membeli kedelainya dari mana biasanya?

 
Dari Kopti di tingkat kabupaten/kota, ada juga yang dari lingkungan mereka.

Lalu dari mana lagi?

Dari distributor importir.

Mereka sudah mengeluhkan juga harga tinggi ya?

Sudah. Karena di tingkat distributor juga tersendat-sendat ini permintaan importirnya.
 
Ada pengurangan pasokan jatah?

Iya karena banyak importir belum setor barang sampai hari ini, menunggu peraturan pemerintah. Pemerintah itu menerapkan peraturan dengan IT (Importir Terdaftar), begitu Importir Terdaftar lakukan impor itu ada SPI (Surat Persetujuan Impor). Sampai hari ini belum ada yang keluar SPI-nya sehingga barang yang dari Amerika itu belum ada yang disebar. Ini mengkhawatirkan bahwa para importir sudah menipis barangnya sementara izinnya belum keluar.

Bedanya krisis kedelai saat ini dengan tahun lalu apa?

Kalau tahun lalu masih menganut satu jalur yaitu perdagangan bebas. Kalau ini katanya sudah diatur dengan Importir Terdaftar, kalau perdagangan bebas stok tidak kurang cuma karena dolar tetap naik. Kalau sekarang dua, stok kurang dolarnya luar biasa.

Yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini apa? untuk pemenuhan kebutuhan pasokan bahan baku bagaimana?

Satu-satunya saling mengurangi produksi. Pihak distributor mengurangi ke pengecernya, importir demikian, di pengrajin pun produksinya harus dikurangi dan ini akan sampai tidak dua bulan ke depan gitu saja.

Ini terasa membebani para pengrajin ini sejak kapan?

Dalam seminggu ini.
 
Sudah ada perhitungan kira-kira berapa keuntungan yang terpangkas?

Dia tetap melakukan kegiatan. Karena kerjaannya cuma jadi tukang tahu tempe saja.

Ada yang tutup usaha?

Mungkin yang bertahan tidak bisa beli bahan baku sementara tutup.

Berapa jumlah pengrajin tahu tempe di Indonesia?

Di Indonesia 135 ribu pengrajin tahu tempe.

Masing-masing pengrajin menanggung hidup berapa orang?

Antara 5-6 orang, itu keluarga kalau anaknya empat. Ini akan gegeran kalau seperti ini caranya pemerintah.

Setelah terhambat di masalah impor dan tahun lalu teman-teman Kopti protes soal ini, digembar-gemborkan lagi swasembada kedelai itu jalan tidak? ada yang bisa diserap kedelai dalam negeri oleh para pengrajin?

Sebenarnya mana sih pemerintah yang serius mengatasi sesuatu, pemerintah itu cuma ngomong doang. Jadi ditetapkan 2014 swasembada, dari 2008 ditetapkan 2014, 2012 itu laporannya 850 ribu ton. Artinya kalau impor 1,7 juta ton itu separuhnya tapi kondisi lapangannya tidak ada. Namun demikian menteri enteng saja ngomong di media dan sebagainya bahwa  produksi tahun 2012 sebanyak 850 ribu ton mau ditingkatkan 2013 menjadi 1,5 juta to itu menteri mimpi. Maksudnya yang 850 ribu ya dievaluasi adanya berapa, kalau memang 200 ribu ton tidak usah malu-malu bilang bahwa hasilnya baru 200 ribu ton, itupun masih tanda tanya besar.

Di tingkat harga jual ini sudah naik berapa sekarang tahu dan tempe?

Saya sudah instruksikan minimal 20 persen untuk tempe, 25 persen untuk tahu kenaikannya.
 
Kalau tempe berapa harganya sekarang?

Kalau tempe yang ukurang setengah kilogram itu yang awalnya Rp 4.000 jadi Rp 5.000, kalau yang satu kilogram naik Rp 2.000. Kalau tahu 25 persen, kalau misalkan yang beli Rp 2.000 sekarang sudah Rp 2.500.

Kalau harga naik tidak masalah tapi pasokannya ini ada atau tidak ya?

Iya pasokannya ini yang khawatir. Perubahann ya itu ada tiga, IT dikeluarkan perdagangan sudah, SPI belum turun, syarat mendatangkan kedelai adalah supplier dalam negeri. Begitu mau mulai itu dicek sama supplier Indonesia apa sudah ada SPI. Jadi kuncinya di perdagangan, kalau keberadaan kedelai lokal ya yang dievaluasi pertanian.

Jadi kalau ke perdagangan ini stoknya ya?

Stoknya. Karena beberapa importir saya beli sudah tidak boleh.
 
Bulog main juga di kedelai kabarnya ya?

Kalau Bulog main cuma main-mainan saja. Bulog cuma ngomong saja, kita mendukung dari dulu tapi kalau Bulog sendiri untuk berkompetensi dengan yang lain itu masih tanda tanya besar.

  • rupiah
  • melemah
  • harga tahu tempe

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!