BERITA

Proyek Pembangkit Listrik Sampah Baru Akan Rampung Tahun 2022

""Kementerian ESDM sendiri berkomitmen, terhitung sejak tahun 2019 hingga 2022 mendatang, terdapat 12 PLTSa yang bakal siap beroperasi." "

Adi Ahdiat

Proyek Pembangkit Listrik Sampah Baru Akan Rampung Tahun 2022
Proyek pembangkit listrik sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempa, Solo, Jawa Tengah (14/2/2019). (Foto: ANTARA/Moh Ayudha)

KBR, Jakarta- Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) baru akan rampung sepenuhnya pada 2022. Ini dilaporkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat keterangan di situs resminya, Kamis (18/7/2019).

"Kementerian ESDM berkomitmen, terhitung sejak  2019 hingga 2022 mendatang, terdapat 12 PLTSa yang bakal siap beroperasi," jelas Kepala Biro Komunikasi Kementerian ESDM, Agung Pribadi.

"Sesuai rencana, 12 pembangkit tersebut akan mampu menghasilkan listrik hingga 234 Megawatt (MW) dari sekitar 16 ribu ton sampah per hari," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat menyinggung bahwa ia belum mendapat laporan terkait perkembangan pembangunan PLTSa.

Dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Rabu (17/7/2019), Jokowi mendorong menteri-menterinya agar mempercepat pembangunan PLTSa. Ia menilai proyek ini penting untuk membantu program penanganan sampah, khususnya di kawasan perkotaan.


Baca Juga: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, Bikin Jokowi Jengkel


Proyek PLTSa di 12 Kota

Menurut laporan Kementerian ESDM, PLTSa akan dibangun di 12 kota dengan kapasitas dan jadwal pengoperasian yang berbeda-beda. Rinciannya adalah sebagai berikut:

Tahun 2019

    <li>Bekasi: 3,5 MW</li>
    
    <li>Surabaya: 11 MW</li></ul>
    

    Tahun 2021

      <li>Surakarta: 10 MW</li>
      
      <li>Denpasar: 20 MW</li>
      
      <li>Palembang: 20 MW</li>
      
      <li>Bekasi: 5,5 MW</li></ul>
      

      Tahun 2022

        <li>DKI Jakarta: 35 MW</li>
        
        <li>Bandung: 29 MW</li>
        
        <li>Tangerang: 20 MW</li>
        
        <li>Semarang: 20 MW</li>
        
        <li>Makassar: 20 MW</li>
        
        <li>Tangerang Selatan: 20 MW</li>
        
        <li>Manado: 20 MW</li></ul>
        

        Dari rencana tersebut, Kementerian ESDM mengatakan bisa menyelesaikan PLTSa di empat kota sepanjang  2019.

        "Dari 12 usulan pembangunan PLTSa yang ada, 4 di antaranya memiliki perkembangan yang cukup baik dan menunggu penyelesaian di tahun ini diantaranya Surabaya, DKI Jakarta, Bekasi, dan Solo," jelas Agung.

        "Kota-kota tadi termasuk di Bali menjadi prioritas utama penanganan sampah di bawah pengawasan Bapak Presiden," tambahnya. 

        Menurut Agung, kota pertama yang akan mengoperasikan PLTSa adalah Surabaya, kemudian disusul Bekasi. Ia menegaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

        "Semangat dari pembangunan PLTSa ini tidak hanya terletak pada urusan penyediaan listrik semata. Pemerintah bertekad membenahi manajemen sampah demi menciptakan lingkungan yang sehat," jelas Agung.


        Editor: Rony Sitanggang

  • sampah
  • Listrik dari Sampah
  • pembangkit listrik
  • PLTSa

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!