BERITA

Fadli Zon: Persepi Harus Diaudit Juga

"Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) untuk mengaudit lembaganya."

Nur Azizah

Fadli Zon: Persepi Harus Diaudit Juga
survei, pemilu, capres

KBR, Jakarta- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meminta Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) untuk mengaudit lembaganya.

Fadli Zon bahkan meminta Persepi untuk mengaudit lembaga survey yang memenangkan pasangan Jokowi-JK. Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta itu menuding lembaga survei di Indonesia tidak independen karena sebagian pemiliknya adalah konsultan politik yang berpihak pada kubu rivalnya.

“Bukan independent surveyor. Mereka adalah bagian dari konsultan politik, ya, sebagian itu. Termasuk yang di mereka itu. SMRC juga bagian dari konsultan politik mereka dan berpihak pada mereka. Bahkan bagi bagi uang saudara Saiful Mujani nya. CIRUS juga saudara Hasbi bagian dari tim sukses, karena bikin laskar Biji Kopi atau apa. Kemudian LSI juga menyatakan dukungan. Jadi kalau lembaga survey itu sudah terafiliasi, kredibilitasnya pasti diragukan. Jadi mereka yang harus lebih dulu diaudit pertama kali.”

Sekretaris tim pemenangan nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon membantah jika empat lembaga survei yang digunakan sebagai dasar kemenangan adalah berafiliasi dengan kubunya.

Sebelumnya, Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) bakal mengaudit lembaga nakal dalam pelaksanaan hitung cepat Pilpres kemarin.

Menyikapi perang survey hitung cepat tersebut, Guru Besar riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti meminta lembaga yang hasilnya bertentangan dengan lembaga survei lain untuk buka-bukaan terkait metodologi dan transparansi anggaran.


Editor: Dimas Rizky

  • survei
  • pemilu
  • capres

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!