BERITA

Kasus Covid Meningkat, Rumah Sakit di Solo Mulai Kewalahan Tangani Pasien

""Rumah sakit penyangga di sekitar Solo juga mulai kewalahan masuknya pasien covid di daerahnya. Jangan sampai rakyat kita saat butuh ICU ini ternyata sudah penuh.""

Yudha Satriawan

Kasus Covid Meningkat, Rumah Sakit di  Solo Mulai Kewalahan Tangani Pasien
Ilustrasi: Pandemi, aktifitas di Posko Jaga Tangga, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Selasa (18/5/2021). (Antara/Maulana Surya)

KBR, Solo-  Keterisian ruang perawatan intensif ICU pasien Covid-19 di Solo terus bertambah. Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan 100 unit dari 19 rumah sakit rujukan covid 19 di Solo mencapai 75 persen. 

Menurut Siti, sebagian besar pasien yang mengisi justru berasal dari luar kota Solo.

"Jadi kan intinya ICU di berbagai rumah sakit di Solo itu banyak dan terisi 75 persen pasien covid 19. Ini kan rumah sakit penyangga di sekitar Solo juga mulai kewalahan masuknya pasien covid di daerahnya. Jangan sampai rakyat kita saat butuh ICU ini ternyata sudah penuh. Orang kalau dimasukkan ke ICU kan berarti sudah gawat, kondisi kritis, berat. Kalau terlambat sedikit bisa terjadi tidak tertolong dan berujung kematian. Penanganan di rumah sakit harus dioptimalkan dan masyarakat harus patuh protokol kesehatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Solo, Siti Wahyuningsih.

Lebih lanjut Siti mengungkapkan peningkatan keterisian ruang pasien covid 19 di Solo terjadi pekan ini. Pekan lalu, di kisaran 50 persen. Pasien covid, tegas Siti, yang ditangani rumah sakit itu seluruhnya bergejala.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan wilayahnya mulai kembali mengalami lonjakan kasus covid 19. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan lonjakan saat ini terjadi pascalibur panjang Lebaran maupun hari libur nasional lainnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • vaksin
  • Solo
  • Vaksinasi Covid-19
  • Covid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!