KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian mengajukan tambahan anggaran Rp53,3 miliar pada 2019 nanti untuk menjalankan Online Single Submission (OSS). OSS adalah izin investasi satu pintu yang dilakukan secara online.
Menko Ekonomi Darmin Nasution mengatakan pengajuan itu untuk mendanai sumber daya manusia dan juga menyewa teknologi yang dibutuhkan. Kata dia, OSS penting karena akan mengurangi durasi perizinan hingga 90%.
"Itu sangat-sangat penting karena itu akan mempengaruhi kecepatan orang untuk memulai usaha di Indonesia," jelasnya usai mengikuti rapat Badan Anggaran DPR, Kamis (7/6/2018).
"Orang kalau mulai mendaftar investasi sampai memulai usaha itu bisa sampai 3 sampai 6 tahun. Dengan OSS kita bikin dalam waktu 3 bulan, dia (pengusaha) bisa," pungkasnya.
Pemerintah telah dua kali menunda peluncuran sistem perizinan terpadu atau OSS ini. Sebelumnya, pemerintah menunjuk Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk melaksanakan program tersebut. Namun, pemerintah melihat lembaga itu belum siap sehingga untuk sementara pelaksanaan program itu dikerjakan oleh Kemenko Ekonomi.
Darmin menjelaskan, SDM operasional OSS akan diambil dari proyek Indonesia National Single Window. Keputusan itu, kata dia, sudah dimasukkan dalam draf peraturan pemerintah.
Dengan berjalannya OSS, seluruh urusan perizinan dan dokumen dilakukan secara online. Namun, masih ada dua izin yang harus dilakukan tatap muka. Yakni Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Baca juga:
- PP Single Online Submission
- Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik 19 Peringkat
- Menko Darmin: OSS Diluncurkan Serempak Pekan Ini
Editor: Nurika Manan