NUSANTARA

Kelompok Intoleran Kepung Gereja di Sleman

"KBR, Yogyakarta - Sekelompok orang yang berjumlah lebih dari 20 orang, mendatangi gereja Pangukan Tridadi Sleman. Gereja ini terletak berjarak 2 kilometer dari rumah dinas Bupati Sleman."

Febriana Sinta

Kelompok Intoleran Kepung Gereja di Sleman
gereja, penyerangan, Yogyakarta, Intoleran

KBR, Yogyakarta - Sekelompok orang yang berjumlah lebih dari 20 orang, mendatangi gereja Pangukan Tridadi Sleman. Gereja ini terletak berjarak 2 kilometer dari rumah dinas Bupati Sleman. Salah satu warga Pangukan, Sugeng mengatakan kelompok orang tersebut mendatangi gereja Pangukan Sleman mulai 10 pagi. "Mereka datangnya berkali - kali jam 10, 13 terus ini datang lagi,"katanya.

Dirinya tidak mengetahui dari kelompok mana mereka datang. Beberapa anggota kelompok tersebut mendatangi gereja dengan memakai penutup muka berwarna putih, namun ada juga tidak memakai penutup wajah. Beberapa diantaranya bahkan mendokumentasikan penyerangan tersebut dengan telpon seluler.

Dari keterangan beberapa warga yang ditemui di lokasi, sekelompok orang datang dan  meminta ibadah dihentikan karena gereja belum mendapatkan ijin untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Gereja Pangukan yang memakai rumah salah satu warga Niko, dianggap melanggar ketentuan karena selama 1 tahun terakhir ini disegel oleh Pemerintahan Kabupaten Sleman.

Salah seorang warga Pangukan, Susanti mengatakan gereja tidak digunakan lebih dari satu tahun. Namun hari ini tiba - tiba digunakan untuk beribadah. "Sudah lama tidak digunakan, tetapi hari digunakan. Pihak gereja sudah lama mengurus surat perijinan, tapi selalu tidak berhasil," katanya.

Karena keadaan memanas, Polisi pun akhirnya membentangkan garis polisi di depan gereja. Namun untuk kedua kalinya kelompok tersebut datang dan melakukan perlawanan terhadap Polisi yang melakukan penjagaan di gang masuk gereja. Bentrokan dengan Polisi pun tidak terhindarkan. Kelompok masyarakat yang datang membawa linggis dan ketapel tersebut menyerang Polisi.

Namun bentrokan tersebut hanya berlangsung sekitar 5 menit, salah satu pimpinan kelompok itu akhirnya meneriakkan kata mundur, mundur. Tidak ada korban dalam insiden tersebut, namun beberapa kaca pintu depan gereja pecah.

Saat ini situasi di sekitar Gereja Pangukan, Tridadi Sleman masih dijaga ketat oleh Polisi, dan Brimob. Ratusan polisi menjaga di sekitar gereja hingga jalan masuk menuju gereja. (Baca: Kekerasan Intoleran di Jogja, Ibu Menjerit dan Polisi Diam Saja)

Editor: Irvan Imamsyah

  • gereja
  • penyerangan
  • Yogyakarta
  • Intoleran
  • Toleransi
  • petatoleransi_34Daerah Istimewa Yogyakarta_merah

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!