NUSANTARA

Pupuk Seret, Swasembada Gula Sulit Terwujud

"Swasembada gula sulit terwujud akibat seretnya pasokan pupuk subsidi "

Musyafa

Pupuk Seret, Swasembada Gula Sulit Terwujud
Petani tebu di Rembang, Jawa Tengah. Foto: Musyafa

KBR, Rembang – Para petani tebu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengeluhkan minimnya pasokan pupuk bersubsidi. Padahal pemerintah menargetkan swasembada gula. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pemerintah menargetkan produksi gula tebu mencapai 3,8 juta ton pada tahun 2019.  Ketua Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Kabupaten Rembang, Riyanto menjelaskan luas lahan tebu di Kabupaten Rembang berkisar 7.887 hektar.

Namun selama ini, dia mencatat distribusi pupuk ZA hanya sebanyak 3.016 ton, padahal kebutuhan petani mencapai 4.470 ton. Jatah kurang juga terjadi pada pupuk NPK dan organik. Dia menilai, kondisi tersebut akan membuat swasembada gula sulit terwujud.


“Contohnya luas lahan tebu berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan, 7.800 hektar. Mustinya kebutuhan pupuk 4 ribu ton lebih. Kenyataannya dalam Peraturan Bupati diberi 3 ribu ton saja. Lha, biasanya pertengahan tahun, Dinas Pertanian berusaha mengajukan tambahan pupuk,“ ungkapnya kepada KBR, Senin (11/05).


Riyanto menambahkan petani tebu tidak bisa mengambil jatah pupuk sektor pertanian karena rawan pelanggaran hukum. Para petani berharap pemerintah menambah kuota, karena lahan tebu tahun ini semakin luas. 

  • tebu
  • petani tebu
  • pupuk bersubsidi
  • gula tebu
  • rembang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • test9 years ago

    test test