BERITA

Jokowi-JK Dipuji Pro-Disabel

"KBR, Jakarta - Calon Presiden dari koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, dinilai pro kelompok berkebutuhan khusus atau disabel. Sebab Jokowi punya rekam jejak membela disabel."

Rio Tuasikal

Jokowi-JK Dipuji Pro-Disabel
jokowi, disabel, pemilu

KBR, Jakarta - Calon Presiden dari koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, dinilai pro kelompok berkebutuhan khusus atau disabel. Sebab Jokowi punya rekam jejak membela disabel.

Salah satunya, Jokowi keluarkan perda difabel saat menjadi walikota Solo. Koordinator Nasional Relawan Disabel untuk Kemenangan Jokowi-JK, Sunarman Sukamto berharap perda serupa bisa jadi peraturan nasional di pemerintahan mendatang.

"Dengan melihat dan merasakan (saat) pak Jokowi di Solo, Solo kan yang pertama punya Perda tentang Kesetaraan Disabel. Sekarang inisiatif itu jadi acuan pergerakan kesetaraan difabel di seluruh Indonesia. Jadi kami memutuskan berpihak dan bergerak untuk Jokowi sebagai presiden," kata Sunarman saat dihubungi KBR, Selasa (27/5) siang.

Sunarman Sukamto, menambahkan pihaknya ingin program disabel masuk visi-misi Jokowi. Kata dia, kelompok disabel sangat perlu dibantu di bidang pendidikan, kesehatan dan pekerjaan.

Saat Jokowi menjadi Walikota Solo, dia membuat Perda Kota Solo No. 2 tahun 2008 tentang Kesetaraan Disabel antara lain mengatur infrastruktur, pekerjaan, kesehatan, dan pendidikan. Perda ini mewajibkan infrastruktur kota yang bisa dilalui disabel di trotoar, angkutan umum dan perkantoran.

Perda ini juga mewajibkan sekolah dari SD sampai SMA untuk menerima disabel yang mendaftar. Sejak September 2013, Kota Solo dicanangkan sebagai kota inklusi atau ramah difabel. Program disabel dilanjutkan oleh FX Hadi Rudyatmo sebagai walikota pengganti Jokowi.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • jokowi
  • disabel
  • pemilu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!