BERITA

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Korupsi ke Klub Deltras Sidoarjo

"KPK juga memeriksa Achmad Amir Aslichin atau Wawan. Wawan merupakan eks CEO Deltras Sidoarjo."

Muthia Kusuma

KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana Korupsi ke Klub Deltras Sidoarjo
Eks CEO klub Deltras Achmad Amir Aslichin (anak bupati Sidoarjo nonaktif) diperiksa KPK di Jakarta, Rabu (19/2/2020). (Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

KBR, Jakarta - Bekas Bupati Sidoarjo Jawa Timur, Saiful Ilah mengaku mengetahui ada aliran dana ke klub sepak bola nasional Deltras Sidoarjo.

Saiful mengatakan uang itu diberikan oleh tersangka Ibnu Ghopur untuk membantu keuangan Deltras.


Namun politisi PKB itu tidak mengetahui apakah ada aliran dari pejabat. Hal itu disampaikan Saiful usai menjalani pemeriksaan dengan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


"Saya masih bicara masalah saksi. Ini juga belum saya menjadi terdakwa. Jadi saya saksi. Karena gara-gara pak Ghopur ini bantu 300 untuk Deltras. Bantu Deltras. Duit dari saksi. Soal aliran duit dari pejabat? Saya tidak tahu," kata Saiful di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, (19/2/2020).


Selain Saiful, KPK juga memeriksa anak Saiful Ilah, yakni Achmad Amir Aslichin atau Wawan.


Wawan merupakan bekas CEO Deltras Sidoarjo. Ia membenarkan penyidik KPK mencecarnya terkait aliran dana yang diduga diterima oleh klub yang bermain di liga tiga itu. Namun ia enggan menjelaskan apa-apa mengenai pemeriksaannya hari ini.


"Tanya penyidik saja ya. Langsung tanya ke penyidik ya," kata Wawan berkali-kali, usai diperiksa KPK.


Di samping itu, KPK mengungkap pemeriksaan Achmad Amir Salichin untuk  tersangka Ibnu Ghopur (IBN).


Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan, Wawan dicecar terkait kegiatannya selama aktif menjadi pengurus perkumpulan sepak bola milik Pemkab Sidoarjo itu. Misalnya soal sumber pendanaan klub Deltas.


Editor: Agus Luqman 

  • KPK
  • suap
  • korupsi
  • Sidoarjo
  • Saiful Ilah
  • Deltras Sidoarjo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!