BERITA

Bekas Pengelola KBS: Satwa Ditukar Mobil, Itu Isu yang Dibuat-buat

"KBR68H, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku telah melaporkan nama-nama oknum yang disebut sebagai tim ke penyidik KPK. Meski demikian, Tri Rismaharini enggan menyebutkan siapa saja nama-nama yang ia maksud itu."

Doddy Rosadi

Bekas Pengelola KBS: Satwa Ditukar Mobil, Itu Isu yang Dibuat-buat
kebun binatang surabaya, satwa, dutukar mobil, kpk

KBR68H, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku telah melaporkan nama-nama oknum yang disebut sebagai tim ke penyidik KPK. Meski demikian, Tri Rismaharini enggan menyebutkan siapa saja nama-nama yang ia maksud itu.

Tri Rismaharini melanjutkan, laporan kemarin ia lakukan semata-mata untuk kebaikan KBS sendiri. Menurutnya, sistem yang ada di Kebun Binatang Surabaya sudah sesuai aturan, meski masih ada sisa-sisa dari Direksi lama yang memegang KBS yang membuat Risma gusar.

Menurut Rismaharini, binatang koleksi KBS ada yang ditukar, ada pula 420 ekor satwa yang hilang. Kemudian Walikota Surabaya juga menyebut ada pihak yang terus menerus meminta 40 – 50 satwa ditukar sesuai perjanjian direktur lama.

Apa tanggapan pengelola lama Kebun Binatang Surabaya atas tuduhan Wali Kota Tri Rismaharini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Rumondang Nainggolan dengan Bekas Pengelola KBS / Direktur Taman Safari Indonesia Tonny Sumampauw dalam program Sarapan Pagi.

Apa tanggapan Anda terhadap apa yang disampaikan Walikota Surabaya?

Saya kira kita luruskan dulu. Sejak tahun 2010 Menteri Kehutanan membentuk satu tim namanya Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya, mengingat pengurus kebun binatang saat itu adalah perkumpulan yang kita tahu bahwa konflik berkepanjangan menyebabkan satwa mati. Akhirnya keputusan bersama antara menteri, walikota saat itu, dan gubernur untuk segera mengambil alih sementara. Menteri membuat SK dan membentuk tim yang terdiri staf dari gubernur, walikota waktu itu Bambang DH, dan PKBSI (Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia). Jadi saya sendiri kebetulan sekjen disitu diminta ikut ke tim untuk mengelola sementara kebun binatang. Masalah di kebun binatang itu bukan saja konflik internal antara pengurus yang terus di pengadilan, mereka juga tidak mengerti tentang mengelola satwa yang sebenarnya. Jadi satwa-satwa di sana dianggap punya nilai ekonomis yang tinggi jadi tidak mempedulikan secara kualitas dari satwa itu. Sehingga satwanya banyak, itu juga dinyatakan seluruh dunia Kebun Binatang Surabaya memiliki satwa yang melebihi batas atau surplus. Surplus itu karena perkawinannya tidak terdata lagi, jadi ini anakan siapa, apakah ini hasil perkawinan antara anak dan bapak, dan sebagainya tidak terdata. Sehingga itu kalau dikonservasi kami bilang itu satwa yang tidak punya nilai konservasi. Sesuai arahan bagaimana satwa ini harus diapakan, kalau secara peternakan satwa itu harus disteril supaya dia tidak bisa punya anak lagi, nanti keturunannya cacat terus. Di satu sisi kita merasa nanti sayang, maka dibentuklah tim pada tahun 2012. Karena kami mengusulkan itu terus bahwa di kebun binatang itu tidak boleh ada satwa yang kawin tidak jelas anaknya siapa, kawinnya dengan siapa, memang anaknya banyak tapi sebagian besar cacat. Sehingga dibentuk tim yang terdiri tiga perguruan tinggi Fakultas Kehutanan IPB, Fakultas Kehutanan UGM, Fakultas Kedokteran Hewan Udayana. Diikutsertakanlah Ketua PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) yang begitu tegas bahwa satwa tidak boleh terjadi kawin antarkeluarga, akibatnya akan buruk. Tim itu bekerja selama tujuh bulan, sebenarnya Kebun Binatang Surabaya itu membutuhkan satwa berapa, sisanya mau diapakan. Dari situ terdata sehingga 2 Agustus 2012 data itu dikirim kepada menteri, sehingga menteri menyatakan segera proses sesuai rekomendasi, Dirjen mengeluarkan surat untuk segera proses. Sesuai arahan internasional pun sampai saat ini segera ditransfer hewan-hewan itu kepada institusi yang lebih mampu.

Siapa diantaranya?

Institusi artinya siapa saja yang mempunyai fasilitas untuk menampung. Karena perubahan genetik itu membutuhkan tiga generasi, tidak bisa sebentar.

Artinya untuk hewan-hewan yang sudah berlebihan ini akhirnya dijual oleh para pengelola?

Kita tidak bisa jual hewan. Supaya jangan dikaburkan istilah ini dengan barter, jual tidak ada. Itu sesuai arahan hanya mutasi atau transfer, perlu diketahui satwa itu milik negara sesuai Undang-undang Nomor 5, PP Nomor 7, dan PP Nomor 8 sama milik negara. Milik negara itu dikelola oleh Kementerian Kehutanan, satwa itu ada di ujung Indonesia itu juga titipan negara, ada di Surabaya titipan negara.

Yang terjadi adalah?

Kita tidak ada barter. Hanya mutasi dan kami mendapat hibah perbaikan sarana baru, kandang-kandang baru dari BUMN, BUMD. Pada saat tim mengelola banyak BUMN membantu, banyak swasta untuk membantu untuk membangun mereka yang bayar, termasuk kendaraan jadi jangan diartikan itu sebagai barter, ini diisukan saja. Maka kami senang sekali kalau Bu Risma bisa melaporkan ke KPK dengan demikian permasalahan menjadi jelas.

Berapa jumlah yang ditransfer kalau dari catatan Anda?

Kami ada transfer ke habitatnya, dilepas liar. Jalak Bali kita lepas ke Bali Barat, Rusa Bawean ke pulau Bawean.

Tidak ada swasta tapi dilepasliarkan?

Iya itu melalui. Sebagian dititipkan pada Taman Nasional Bali Barat dalam proses itu sesuai dengan strategic plan untuk konservasi Jalak Bali. Di Bali masyarakat diberdayakan untuk bisa mendukung taman nasional dalam tidak mencuri lagi, masuk ke taman nasional mengambil burung Jalak Bali.

Jadi apa yang dilaporkan Ibu Tri Rismaharini itu yang terkait dugaan penukaran hewan tersebut dengan mobil, apa yang terjadi sebenarnya? adakah pihak-pihak yang memanfaatkan transfer tersebut untuk kepentingan sendiri?
 
Tidak ada itu. Saya kira akhir-akhir ini kita tahu kecaman dunia terhadap walikota tentang kematian satwa, terutama singa yang tergantung yang diekspos. Jadi karena terdesaknya maka dibuatlah satu isu yang baru, sebelumnya menyatakan itu berita lama ternyata berita baru. Saya pikir marilah kita fokus KBS itu ada masalah, marilah sama-sama kita duduk menyelesaikan masalah, bukan menuding. Tapi saya senang sekali kalau dilaporkan Bu Risma jadi sadar bahwa ini dilakukan demi kebaikan satwa-satwa itu. Coba kita dengar sekarang banyak yang menyatakan KBS tutup saja sampai seluruh dunia menyatakan demikian, karena prihatin.

Tapi kalau merujuk ke belakang kemungkinan Tim Pengelola Sementara ya?


Ya karena tim terdiri beberapa pihak termasuk kami. Tapi saya tidak jadi masalah.
 
Tidak merasa dituding?


Tidak.

Kalau misalnya yang disebut diantaranya ada nama Anda bagaimana?

Tidak apa-apa juga saya pikir ini bisa memperjelas permasalahan dengan dilaporkan ke KPK. Ini masalahnya sekarang Bu Risma berpikir bahwa satwa itu milik walikota, jadi mengklaim kalau satwa dimutasi kemana harusnya ada uang masuk ini penilaian saja. Kalau kami di konservasi itu nilai konservasinya, kalau dari Bu Risma nilai ekonominya ya silahkan saja nanti diselesaikan.
 
Berarti Anda dan teman-teman siap kalau dipanggil KPK?

Siap.

Kalau beberapa pihak menyebut nama Anda dan teman-teman, apakah Anda merasa dirugikan?

Saya pikir nanti kejelasan itu bisa terkuak. Jadi masyarakat akan lebih jelas, bisa kelihatan siapa yang sebetulnya tidak mengerti dalam hal konservasi.
 
Siap untuk memberikan penjelasan juga?

Siap. Karena itu mempunyai data yang sangat jelas kita, setiap satwa yang keluar dari KBS selalu disertakan dengan surat izin angkut dalam negeri. Karena satwa yang keluar itu ada yang ke perguruan tinggi, termasuk ke Unair untuk penelitian.

Masih disimpan itu dokumen-dokumennya?

Saya pikir di KBS ada. 


Baca juga:

Satwa Langka di KBS Ditukar Mobil, Wali Kota Surabaya Lapor KPK


  • kebun binatang surabaya
  • satwa
  • dutukar mobil
  • kpk

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!